Jemaah asal Iran dituding ‘pelaku’ Tragedi Mina

Muslim pilgrims walk by the site where pilgrims were crushed and trampled to death during the annual hajj pilgrimage in Mina, Saudi Arabia, Thursday, Sept. 24, 2015. The crush killed hundreds of pilgrims and injured hundreds more in Mina, a large valley on the outskirts of the holy city of Mecca, the deadliest tragedy to strike the pilgrimage in more than two decades. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Pemerintah Arab Saudi masih menyelidiki insiden Mina yang menyebabkan 769 jemaah haji tewas terinjak-injak. Meski demikian, sejumlah media di Saudi menuding tragedi yang terjadi pada hari Kamis itu dipicu oleh 300 jemaah haji asal Iran yang melanggar aturan.

Laman Saudi Gazette, Minggu 27 September 2015, menurunkan laporan dengan judul “Violation of rules by Iranian pilgrims caused stampede”. Laman berita itu mengutip pejabat yang tak disebutkan identitasnya, menulis bahwa jemaah Iran melempar jumroh di luar jadwal yang telah ditetapkan:

“Pelanggaran aturan oleh jemaah Iran dimulai dari gerakan pertama mereka dari Muzdalifah pada Kamis pagi ke Jamarat untuk melakukan ritual melempar batu hari pertama,” demikian tulisSaudi Gazette.

Jemaah asal Iran itu sebenarnya dengan jelas telah diperintah untuk kembali ke tenda mereka dari Muzdalifah dan dilarang bergerak menuju ke Jamarat. Mereka telah diperintahkan beristirahat di tenda dan menunggu waktu yang diberikan untuk melempar jumroh. Namun mereka tetap pergi melempar jumroh.

Sudah begitu, “Para jemaah ini kembali ke tenda mereka dari Jamarat melalui Jalan 204 dari arah berlawanan dengan arus jemaah [lain],” tambah pejabat itu. Arus berlawanan dari dua kelompok jemaah inilah yang menyebabkan kekacauan dan berujung pada kepanikan sehingga banyak jemaah yang tewas terinjak-injak.

Menurut pejabat itu, banyak kamera pengawas yang terpasang di terowongan menuju Jamarat yang merekam kejadian tersebut, yang menunjukkan bahwa jemaah Iran melakukan pelanggaran yang menyebabkan insiden yang disebut-sebut sebagai musibah terburuk dalam 25 tahun terakhir itu.

Sementara, laman Arab News menurunkan laporan berjudul “Crush cause: 300 Iranians violated rule”. Sama dengan Saudi Gazette, laman Arab News –yang mengutip sumber dari kalangan pejabat Iran– juga menulis tragedi itu berawal dari 300 jemaah Iran yang melempar jumroh tak pada jadwalnya. Para jemaah ini kemudian pulang ke tenda dengan arah berlawanan dengan datangnya jemaah lain.

“Mereka mengatakan kelompok jemaah Iran menunggu beberapa saat dan tidak bergerak di arah yang berlawanan. Ini meningkatkan tekanan dan mendorong jemaah ke luar jalan, yang lebarnya tak lebih dari 20 meter,” tulis Arab News. Laman ini juga menulis bahwa kamera pengawas di Jamarat menunjukkan detail kejadian ini dan membuktikan bahwa jemaah Iran bergerak pada arah yang salah.

Apapun itu, saat ini penyelidikan masih dilakukan. Kita tunggu saja hasil resmi penyelidikan yang dilakukan pemerintah Saudi. Semoga jemaah yang wafat akibat insiden itu menjadi syahid. Dan jemaah yang terluka segera diberi kesembuhan. Amin.


No comments

Powered by Blogger.