Lima Langkah Membangun Karakter Anak (part 1)

📝 Pemateri: Ust. Ayah  (Irwan) Rinaldi

Orang tua membaca laporan perilaku Anto dari gurunya. Orang tua menggeleng-gelengkan kepalanya. Ini adalah laporan ke tiga dari perilakunya yang sering memberi komentar negatif kepada temannya. 

“Anto kamu sebaiknya tidak mengatakan hal yang negatif kepada temanmu,” si orang tua mengingatkannya. 
“Kamu perlu belajar untuk menghormati temanmu,” lanjut ibunya. 
“Aku sudah mencoba bu,” Anto menjawab dengan sedih. “Saya tidak tahu bagaimana cara menghormati teman.”

Banyak orang tua yang menyatakan kecemasannya: terlalu banyak anak yang tidak memahami ciri-ciri karakter anak tangguh. 

Hasilnya, banyak anak yang gagal memiliki karakter yang menjadi dasar kesuksesan kehidupannya di masa yang akan datang. 

Banyak psikolog mengatakan bahwa cara terbaik bagi anak untuk belajar karakter anak tangguh adalah dengan melihat orang lain melakukannya dengan baik. 
Coba perhatikan beberapa kejadian yang dapat dilihat anak-anak di TV – 
saat pertandingan bola, ada beberapa pemain bola yang menunjukkan sikap yang kurang baik misalnya meludahi wasit, atau saat acara-acara yang banyak sekali sikap membully – mentertawakan orang lain. 

Kemudian, berita di koran yang menceritakan tentang guru yang memberikan contekan jawaban saat UN kepada anak didiknya. Jadi pertanyaannya, 
“kepada siapa anak-anak dapat belajar tentang karakter anak tangguh dan memiliki karakter tersebut?” 
Jawabannya memang membingungkan. 

Ketiadaan atau berkurangnya orang dewasa yang menjadi model akhlak baik memang bukan satu-satunya alasan tentang perkembangan karakter anak di Indonesia. 

Dr. Thomas Lickona, pengarang buku Character Matter, menunjukkan adanya peningkatan perilaku remaja bermasalah di masyarakat yang menunjukkan menurunnya moral remaja: kekerasan dan vandalisme (sifat suka merusak), mencuri, curang, tidak menghargai orang lain atau tokoh otoriter, kekejaman sesama remaja, sikap fanatik, penggunaan bahasa buruk, ketertarikan terhadap seks yang lebih cepat dan juga bersikap kasar, meningkatnya egoisme dan menurunnya tanggung jawab sebagai warga negara, dan perilaku merusak diri sendiri. 

Ini adalah alasan lain mengapa kebanyakan anak tidak memiliki akhlak yang baik. 

👪 Mercu Suar Harapan Terakhir

Fakta bahwa mungkin sekali sekolah adalah satu-satunya harapan atau harapan terakhir bagi anak. 
Dimana lagi kira-kira mereka mendapatkan kesempatan untuk memahami nilai-nilai karakter seperti tanggung jawab atau peduli atau menghormati orang lain atau kerjasama? 

Dimana kira-kira mereka mendapat kesempatan untuk melihat seseorang yang menjadi teladan karakter yang pas? 

Dimana lagi kecuali dari seorang orang tua yang peduli dan memiliki komitmen yang dapat memberikan kesempatan untuk belajar tentang ciri-ciri anak yang tangguh?  

Lalu, bagaimana caranya kita dapat membantu anak untuk mengembangkan karakter tangguh? 

Jawabannya: ciri karakter tidak tumbuh secara alami tapi DAPAT DIPELAJARI ; karena itu kita dapat MELATIHnya. 

Artinya bahwa pendidik memiliki kekuatan yang luar biasa untuk dapat melatihnya. Tapi membangun karakter anak membutuhkan beberapa langkah. 

👪 Langkah Pertama untuk Melatih Ciri Karakter pada Anak 

Karakter apa saja yang akan anda ajarakan – ketekunan, keyakinan diri, empati, tanggung jawab, menghormati orang lain, peduli, atau karakter lain – paling tidak ada lima langkah minimum yang harus dilakukan. 
Langkah-langkah ini dapat diintegrasikan pada pelajaran, tapi setiap langkah perlu dilakukan dengan tepat karena dapat membantu anak untuk dapat mengembangkan karakter tangguh. 

Lima langkahnya adalah: 

👪 Langkah 1. Menonjolkan Ciri Satu Karakter.

Langkah awal untuk mengajarkan satu ciri karakter baru kepada anak adalah cukup dengan menonjolkan karakter tersebut. 
Ada 4 cara sederhana untuk menonjolkan ciri satu karakter: 

💎 Poster Karakter

Minta anak untuk membuat poster ciri karakter.

Tempelkan poster di mana saja paling tidak selama satu bulan: 
“Tanggung jawab artinya saya harus melakukan apa saja  dengan baik serta benar untuk aku dan orang lain dan aku dapat diandalkan.”
Minta anak untuk membuat poster tentang ciri satu karakter yang sedang berlaku pada bulan tersebut. 

💎 Asembli Karakter

Hal ini dapat dilakukan oleh orang tua atau anak. Orang tua atau anak dapat melakukan lakon pendek tapi dapat memberikan inspirasi     tentang ciri karakter yang sedang dipelajari.  

💎 Screen savers

Setiap hari setiap staf atau orang tua atau anak menulis di screen saver di komputer atau dapat juga membuat banner yang bertuliskan pentingnya memiliki karakter tertentu. 

Setiap kali staf, orang tua, atau anak membuka komputer maka yang mereka lihat pertama kali di layar adalah kata-kata yang menunjukkan pentingnya memiliki karekter tersebut atau sejauh mata memandang sekitar sekolah melihat tulisan tersebut. 

"Bulan ini adalah bulan ketekunan. Ingatlah untuk selalu mengerjakan yang terbaik dan jangan menyerah.” 

💎 Pengumuman untuk Anak dan Ortu

Orang tua-orang tua banyak juga melakukan pembicaraan di pagi hari dengan menggambarkan beberapa cara yang dapat dilakukan anak untuk menunjukkan karakter tertentu. Demikian juga orang tua dapat berkirim surat kepada ortu tentang karakter yang sedang di latih pada bulan tersebut. 

👪 Langkah 2. Menjelaskan Nilai dan Arti Karakter. 

Langkah kedua dalam melatih ciri karakter adalah menjelaskan kepada anak apa arti ciri karakter tersebut dan mengapa penting untuk mempelajarinya.
Jelaskan ciri-ciri dalam konteks tahap perkembangannya; jangan pernah berasumsi bahwa anak sudah tahu. Kebanyakan anak tidak tahu. 

Cara untuk mendefinisikan karakter dapat melakukan beberapa cara di bawah ini: 

💎 Literatur Karakter

Pilihlah buku yang di dalamnya dibahas tentang karakter yang sedang diperkenalkan, saat anak membacakannya, tanyanya: “bagaimana tokoh dalam buku ini menunjukkan ciri-ciri dari karakter ketekunan? Bagaimana perasaan orang lain saat tokoh menjalankan ciri karakter ketekunan? 

💎 Artikel Baru

Mintalah anak untuk mengumpulkan tulisan atau artikel terbaru tentang orang-orang di Indonesia yang melakukan satu karakter tertentu. Orang tua dapat memulai belajar dengan mengulang sedikit tentang kejadian nyata dimana satu karakter dipraktekkan untuk menunjukkan kepada anak pentingnya karakter tersebut dimiliki.  

💎 Memberi nama ciri-ciri karakter

Setiap kali orang tua melihat atau mendengar anak menunjukkan ciri-ciri karakter yang sedang ditargetkan, ambil waktu untuk menunjukkan secara spesifik apa yang telah dilakukan anak yang menunjukkan ciri target karakter. 
“Azzam, yang baru kamu lakukan ini  adalah sikap menghormati karena kamu telah dengan sabar menunggu saya selesai berbicara dengan temanmu sebelum kamu berbicara dengan saya.” 

💎 Berbagi perasaan anda. 

Anak perlu mendengar mengapa anda berpikir bahwa karakter itu penting. Jika anda mentargetkan menghormati orang lain, anda dapat mengatakan kepada anak bagaimana pentingnya seseorang harus merubah dirinya karena  membicarakan hal negatif tentang diri sendiri atau orang lain. 

💎 Anak sebagai reporter 

Minta anak untuk mencari demonstrasi dari target karakter yang dilakukan oleh temannya di sekolah. 

Tugas anak adalah melaporkan kepada kelas siapa yang sudah mulai menunjukkan perilaku yang menggambarkan target karakter, dan dampaknya pada perilaku anak kepada orang lain.  

(Bersambung - Langkah 3 s/d 5, insya Allah)

Wallahu a’lam bishowab.
Semoga memberikan inspirasi.

🌿🌴🌿🌴

🌼Dipersembahkan oleh grup WA - MANIS - MAJELIS IMAN ISLAM 🌼

- Twitter: @GrupMANIS
- Blog: grupmanis 

💼 Sebarkan! Raih pahala...

No comments

Powered by Blogger.