Jepang dibuat dua kali kecewa, Indonesia harus siap hadapi konsekuensinya


Beredar kabar kurang sedap; Jepang mulai berpikir menarik investasi nya dari Indonesia secara besar besaran ke negera Vietnam mulai 2016.

Para pemimpin negeri Samurai; merasa sangat kecewa luar biasa atas perlakuan tidak adil pemerintah Indonesia didalam memustuskan kebijakan investasinya (terkait proyek pelabuhan Cilamaya dan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung)

Pada proyek Pelabuhan Cilamaya, bahkan Konsorsium Jepang sudah lakukan studi kelayakan dan riset yang mendalam terkait proyek pelabuhan cilamaya tersebut, namun akhirnya di batalkan Jokowi dan digantikan proyek pelabuhan Cirebon dengan keputusan menggandeng Perusahaan asal Tiongkok untuk studi kelayakan dan risetnya

Kedua, pada Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang diputuskan diberikan kepada pemerintah China, ditambah keterangan Menteri Rini yang menimbulkan kontroversial terkait penggunaan dana APBN dan jaminan dari negara; karena ‘katanya’ menteri Rini, Jepang meminta penggunaan dana APBN dan jaminan pemerintah; Kenyataannya pihak Jepang sampai dua kali memberikan proposalnya dan tidak disebutkan akan menggunakan dana APBN dan Jaminan dari pemerintah

Pemerintah Jepang kecewa berat

Sebenarnya ada hal yang tidak dipikirkan oleh Pemerintahan Jokowi terkait Jepang dan China, yaitu sejarah persaingan mereka yang sangat kuat

Sejarah panjang antara Jepang dan China yang bisa menjadi bom waktu bagi Indonesia

Pernahkah kita bayangkan, Pabrik pabrik Jepang yang ada di Indonesia pada tahun 2016 dipindahkan ke Vietnam sesuai ancaman mereka; Bagaimana nasib jutaan pekerja yang bekerja dipabrik pabrik milik Jepang tersebut?

Pertanyaan yang semestinya dipikir dan dijawab oleh Menteri Rini serta Presiden Jokowi kedepannya. 

No comments

Powered by Blogger.