Orang Taat Beribadah Tetap Jadi Incaran Setan


GAYA hidup Lesbian dan Homoseks dapat menjerat siapa saja, termasuk SJ. Saat ditangkap atas dugaan pelecehan terhadap DS, sebagian orang tak percaya karena SJ dianggap sebagai individu yang taat beribadah.

“Ada yang lebih ekstrim, awal tahun 2000, di salah satu komunitas umat beragama, pemuka agama bahkan melakukan tindakan tidak senonoh kepada jamaah-jamaah cilik mereka,” ujar Psikolog Forensi, Reza Indragiri Amriel, kepada Islampos usai jumpa pers Badan Mal Hidayatullah di Warung Daun, Jakarta, belum lama ini.

Perlu diingat, kata Reza, orang yang taat beribadah pun tetap saja tidak lepas dari incaran Setan.
“Itulah sebabnya, faktor situasi dan lingkungan menjadi suatu kerentanan yang luar biasa jika tidak tertangani dengan baik,” kata pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel kepada Islampos di Warung Daun, Jakarta, belum lama ini.

Bicara LGBT, Reza menegaskan, perilaku LGBT sesungguhnya bisa dipidanakan. Jika Rusia dan Singapura yang notebene bukan negara muslim saja bisa, kenapa Indonesia tidak bisa. Sampai hari ini ada 80 negara yang mengenakan sanksi pidana terhadap LGBT. “Penanganan LGBT bertingkat sifatnya,” ujarnya.

Tingkat pertama, kalau orang LGBT diam, kita tidak punya alasan untuk mempermasalahkan mereka. Tapi, kalau mereka buka suara dan minta pertolongan, kita harus bantu mereka. “Ketiga, kalau mereka mempromosikan LGBT sebagai sesuatu yang normal, sah-sah saja, alternatif dan  hak asasi, maka disitulah sanki pidanan diberlakukan,” ujarnya. [desastian]

No comments

Powered by Blogger.