Sekolah Pencipta Petani Handal Itu Kini Tinggal Kenangan

Didirikan dan diresmikan tepat pada hari koperasi ke 37 tanggal 19 Juli 1984  oleh Bupati Daerah tingkat II Lampung tengah Bpk. R. Soekirno Sekolah Farming Menengah Atas pugung raharjo Saat itu menjadi sekolah Faforit bagi kalangan anak petani di kec. Jabung, kec, gunung balak dan sekitarnya.

Sekolah farming juga sudah meluluskan ratusan muridnya sehingga saat ini telah menjadi petani yang sukses.
Namun berbeda dengan keadaan sekolah yang telah mencetak Murid muridnya menjadi Manusia yang mempunyai Sumber Daya dan keterampilan handal itu, kini SFMA terlihat seperti bangunan tak terpelihara,  atapnya mulai rapuh terkena air karena banyak genteng yang bocor.

Sangat disayangkan sekolah menengah  pertanian dan keterampilan satu satunya di lampung timur ini harus tutup karena pada tahun 1995 banyak siswa memilih sekolah di SMA atau SMEA.
Padahah dilampung timur  pertanian adalah sektor yang vital untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Lampung timur juga merupakan salah satu kabupaten di Lampung yang berpotensi di bidang pertanian. Mata pencaharian masyarakat di Lampung timur sebagian besar berupa pertanian pangan, perkebunan, perikanan, peternakan.

Untuk itu sudah seharusnya ada sekolah yang dapat mencetak Manusia  dengan sumber daya mumpuni sehingga pertanian pangan, perkebunan dll yang ada di Lampung timur dapat memenuhi kebutuhan untuk Masyarakat lampung timur itu sendiri.

kabupaten lampung timur  dibawah kepemimpinan Bupati yang baru ini tentu saja banyak masyarakat berharap, agar petani, peternak,pekebun Dll  dapat di dorong dan dibantu dalam usaha pertaniannya. Tentu saja pemerintah Lampung timur juga harus menyiapkan kader kader ahli  untuk mendampingi  para petani di pelosok desa.

Salah satu harapan juga disampaikan oleh Mbah Min seorang kakek yang saat ini tinggal sendirian di gedung tua bekas SFMA  tersebut , Beliau berharap sekolah ini bisa dibuka lagi sehingga nantinya bisa meluluskan para ahli pertanian yang handal. (Ed)

No comments

Powered by Blogger.