Gerakan Kampung Membaca: Kolaborasi Untuk Anak Negeri


Gerakan Kampung Membaca di daerah Garut Bagian Selatan.

Semakin banyak komunitas bergerak untuk mencerdaskan anak bangsa. Kolaborasi antar komunitas menjadi salah satu kunci kesuksesan membangun atmosfer pendidikan yang dinamis.

Gerakan literasi salah satu cara yang digagas Komunitas Ngejah untuk memperkenakan dan meningkatkan minat dan kemampuan membaca masayarakat, khususnya anak-anak di daerah garut bagian selatan. Meskipun pada kenyataannya gerakan literasi Komuitas Ngejah ini sudah merambah di dua kabupaten, yaitu Garut dan Tasikmalaya.

Melalui salah satu programnya yaitu Gerakan Kampung Membaca. Komunitas ngejah kembali beraksi menyambangi kampung-kampung terdalan dan tertinggal di wilayah Garut bagian selatan. Kali ini Gerakan Kampung Membaca disokong oleh dua komunitas lainnya, yang memiliki visi yang sama namun dalam pola gerakan yang berbeda.

Komunitas Trooper Nusantara yang digawangi Pak Yamin, memfasilitas dua buah mobil untuk mengantarkan Tim Gerakan Kampung membaca menuju 3 titik lokasi GKM yang diselenggarakan mulai 5 Mei s.d 6 Mei 2016. Tidak hanya komunitas tersebut yang ikut andil dalam GKM kali ini. Untuk mengabadikan setiap moment, Komunitas 1001 wajah nusantara juga ikut bergabung menyambangi anak-anak di pelosok negeri.

12 orang relawan siap berangkat. Dengan bertumpuk buku dan barang-barang kebutuhan sepanjang perjalanan. Juga beberapa hadiah untuk aak-anak dilokasi.

Lokasi pertama GKM yaitu Kampung Sagara Desa Maroko Kecamatan Cibalong. Di lokasi tersebut sudah berdiri satu pojok baca yang digagas oleh Aan, salah satu tokoh di kampung tersebut. Aan mengaku senang dan memiliki harapan besar untuk Gerakan kampung Membaca.

“Gerakan Kampung Membaca, memfasilitasi kami bahan bacaan. Sehingga meskipun kami berada jauh dari keramaian kota dan toko-toko buku, kini kami bisa membaca buku seperti orang lainnya” begitu pengakuan Aan

Selain itu dia menambahkan dengan adanya GKM, anak-anak menjadi terhibur dan minat membaca mereka jadi meningkat, karena bantuan fasilitas yang ada.

Selepas dari kampung Sagara Tim GKM melanjutkan perjalanan menuju dua lokasi lainnya. Mereka bermalam di Kampung Gorowong. Lama perjalanan 3 jam mereka tempuh untuk sampai dilokasi kedua. Dan tim bermalam dilokasi tersebut.

Pagi harinya baru acara GKM kembali di gelar. Antusiasme peserta GKM sangat tinggi. Pukul 07.00 WIB sekitar 95 anak-anak usia Sekolah Dasar s.d Sekolah Menengah Atas berkumpul di tengah lapangan. Relawan memulai aktifitas GKM dengan senam, dilanjutkan dongeng dari Kak Budi dan sam (Boeka Tangan). Saat mendengarkan dongeng, peserta riuh dan sangat menikmati dongengnya. Sehingga tidak jarang dibeberapa bagian peserta mengangguk-anggukan kepala atau tertawa.

“Saat aak-anak tertawa bahagia karena kedatangan kami, ini adalah salah satu bukti bahwa mereka senang. Gerakan Kampung Membaca adalah hal yang bisa kami lakukan. Dan ini menjadi suatu kebahagiaan yang tak ternilai buat kami” ucap Roni Nuroni selaku koordinator GKM kali ini.

Kegiatan membaca bersama selama 30 menit menjadi agenda wajib dalam GKM. Dan rangkaian acara GKM biasa diakhiri denga permainan-permainan kecil bersama anak-anak.

Hari semakin siang. Tim relawan kembali melanjutakan perjalanan menuju Lokasi terakhir di kampung Cinangsi Kecamatan Peundeuy. GKM digelar selepas melaksanakan shalat jumat.

Runtunan acara GKM berjalan dengan lancar. Di setiap lokasi, ti relawan menyerahkan tambahan buku kepada para koordinator pojok baca dimasing-masing kampung. Sedangkan khusus kampung gorowong diberikan tambahan Al-quran.

Matahari perlahan tenggelam, hujan pun menemani kepulangan relawan GKM dari Cinangsi untuk kembali melanjutkan gerakan literasinya di lokasi-lokasi berikutnya. (sbb)

No comments

Powered by Blogger.