Rusuh di Kuala Penet, Polres Lamtim Siagakan 150 Personel


Polres Lampung Timur menyiagakan sebanyak 150 polisi di Kuala Penet, Labuhan Maringgai, Kamis (11/8/2016). Pengamanan ini dilakukan setelah ratusan nelayan melakukan aksi anarkis dan merusak tiga rumah warga.

Kepala Bagian Oprasional Polres Lampung Timur Kompol Ujang Suprianto mengatakan terkait kerusuhan yang ada di Kuala Penet, sebanyak 150 personil disiagakan hingga situasi benar kondusif. "Dari data yang sudah didapat, ada tiga rumah rusak akibat aksi para nelayan," kata dia.

Ia menerangkan polisi masih melakukan penyelidikan guna mengungkap provokator dibalik aksi anarkis tersebut. 
Ratusan nelayan merusak rumah milik Asep, warga Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Kamis (11/8/2016).

Para nelayan menduga Asep bersekongkol dengan pihak perusahaan yang akan melakukan pengerukan pasir di laut.
Sebelum perusakan, 30 perahu nelayan Labuhan Maringgai menyandera tongkang yang diduga milik perusahaan Sejati 555 Sampurna Nuswantara di tengah laut areal Tanjung Bohong.

Tongkang berkapasitas 4.500 kubik itu diduga menyedot pasir laut. 
Sejumlah nelayan berkumpul di pinggir pantai Kuala Penet menunggu kedatangan tongkang milik perusahaan yang digiring nelayan untuk ditepikan.

Beberapa anggota polisi menjaga rumah Asep agar tidak aksi anarkis lanjutan. Hampir semua isi rumah Asep dirusak massa. Tidak puas, warga masih yang berkerumun mengeluarkan teriakan untuk membakar rumah Asep.

Menurut keterangan sumber Lampost.co, Asep merupakan orang PT Sejati 555 Sampurna Nuswantara yang membantu pengerukan pasir laut. "Kami masih akan melakukan lebih anarkis jika perusahaan tetap melakukan pengerukan pasir," katanya.

Setelah puas merusak rumah Asep, ribuan masa merangsek rumah Dori dan Kepala Desa Margasari Nyoto siswoyo. Aksi massa kemudian dibubarkan dengan gas air mata. "Dua rumah rusak parah, rumah dori dan Asep. Sedangkan rumah kades rusak ringan," kata Kabagop Polres Lamtim Ujang Suprianto.

No comments

Powered by Blogger.