Kasus Seword : Pembuktian Ketegasan Rezim Jokowi Membasmi Hoax

Pembuat Hoax Terbaik Adalah Penguasa (Rocky Gerung)

Jabungonline.com- Statemen tentang Hoax dari Rocky Gerung nampaknya berbuah manis berupa kesadaran berbagai pihak untuk membuka perspektif lain dalam memandang hoax yang selama ini tidak menyentuh pemerintah serta pihak pihak yang “Pro” Pemerintah.. 

Tindakan Muhammadiyah, melalui badan otonomi Pemuda Muhammadiyah yang berani melaporkan situs seword.com patut diacungi jempol. Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mengadukan situs seword.com ke Bareskrim Polri. Situs tersebut dinilai berisi konten provokasi dan opini tidak sehat terhadap pihak yang kritis terhadap pemerintah.

Dikutip dari detik.com .Ketua Informasi dan Komunikasi PP Pemuda Muhammadiyah Siswanto Rawali mendatangi  Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017). bersama tiga rekannya pada pukul 16.50 WIB.

"Kita minta situs ini ditertibkan. Hasil analisis kita, ya inilah media salah satu produsen hoax sesungguhnya, kita mencermati konten-kontennya itu memang sangat bernuansa bisa memprovokasi isu SARA," kata Siswanto.

Lanjut dia, penyajian berita yang dimuat di situs seword.com dinilai jauh dari kaidah jurnalistik. Karena itu, pihaknya mengadu ke Bareskrim.

"Diproses konten apa yang kalau teman-teman buka, itu kan masih terbuka, bisa kita lihat konten-kontennya memang sangat bernuansa provokatif. Kalau dari segi kita memperhatikan kaidah penulisan jurnalistik. Saya kira sangat jauh dari kaidah-kaidah jurnalistik," imbuhnya.

Siswanto melanjutkan, pihaknya juga telah melaporkan situs tersebut ke Kemenkominfo agar segera ditangani.

"Pemerintah dan kepolisian diminta segera menindaklanjuti, karena posting-an dia itu sangat berpotensi melanggar Undang-Undang ITE Pasal 27 ayat 3, kemudian Pasal 28 ayat 2," tuturnya

Pendiri sekaligus pemilik Seword.comAlifurrahman S Asyari pun berdalih ketika merespon tudingan negatif terhadap situs miliknya. Ia sendiri mengakui situsnya pernah 'kebobolan' dan menayangkan konten ujaran kebencian. Ia enggan menerangkan apakah ada unsur kesengajaan atau tidak mengingat sering terjadi hal serupa.

Terakhir, ada sebuah artikel yang menyingkat nama gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan sebutan ASU, bahasa Jawa dari kata 'anjing'. Artikel tersebut juga disertai ilustrasi gambar anjing yang tengah menyalak.

Namun, Alifurrahman menuding PP Pemuda Muhammadiyah salah, karena ia menganggap penulis artikel itu yang dilaporkan, bukan dirinya sebagai pemilik dan penanggung jawab situs Seword.com

.

"Kalau ada kontennya harusnya kan yang dilaporkan (penulis) kontennya. Kalau melaporkan saya kan enggak ada hubungannya," kata Alif kepada Kompas.com. Ia sendiri enggan berkomentar terkait langkah yang dilakukan pihaknya untuk menindak tulisan yang kontroversial pada situsnya.

Tidak kali ini saja, situs kontroversial ini bermain api dengan umat Islam dan pihak yang kritis terhadap pemerintah.

Redaksi Mediaoposisi.com mengutip dari akun twitter https://twitter.com/eliyanipuan yang telah dirangkum dalam https://chirpstory.com/li/348212 , terdapat banyak dosa Seword.com yang hingga berita ini ditulis belum ada tindakan nyata dari pemerintah rezim Jokowi.


Alifurrahman

Tak tanggung tanggung, Alifurrahman sendiri pernah bermain api, pada artikel tanggal 17 Agustus 2016, ia menghina anggota DPR RI dari F-Gerindra, Muhammad Syafii dengan sebutan “Setan” dalam artikel “Ketika Setan Pimpin Doa di Gedung MPR”. Adapaun doa tersebut berisi curhat kritis Syafii terkait situasi negeri ini. Artikel tersebut akhirnya dihapus namun tidak ada tindakan tegas dari pemerintah.

Kengototan situs tersebut terus berlanjut karena tidak ada tindakan tegas dari pemerintah sekalipun masyrakat mengecam situs tersebut. Hari Tanoesidbjo (HT), ketua Perindo yang kala itu belum bersikap mendukung Jokowi, terkena fitnah keji terkait pendistribusian Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dalam artikel berjudul “Bukti Anies Jatuh Dalam Kubangan Setan” tersebut, HT difitnah keji.

Sontak, LBH Perindo melaporkan penulis artikel yang dimuat dalam Seword.com. "Ini kami luruskan, bahwa hal itu tidak benar. Apalagi bawa-bawa Partai Perindo. Perindo tidak pernah ikut mendistribusikan KIP," ujar Ricky di Kantor DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/2)

Seword.com memang dikenal sebagai situs yang mesra dengan pemerintah. Buktinya, selain Alifurrahman yang juga seorang mantan relawan pernah diudang ke istana negara oleh Jokowi. Seword.com sendiri bekerjasama dengan Seknas Jokowi pernah mengadakan lomba menulis pencapatian Jokowi dengan total hadiah 72 juta rupiah.

Bukti mesranya Seword.com dapat dilihat dari kutipan wawancara Alifurahman dengan Tirto.id yang diterbitkan pada tanggal 3 Januari 2017.

Pada awalnya saya relawan Pak Jokowi. Sekarang banyak website radikal dan tak jelas. Dan itu harus dilawan. Ya, soalnya Pak Jokowi, kan, enggak punya media dan relawannya tidak terkumpul dan sudah nulis sendiri-sendiri. Kenapa enggak kita buatkan website sendiri? 

Kita tunggu kebaranian Rezim Jokowi dalam menegakkan UU ITE, dan undang undang semisalnya kepada media yang terbiasa mendukung presiden "Wong Cilik" tersebut.[MO]

sumber : berbagai sumber

No comments

Powered by Blogger.