Giliran Kalianda Diguncang Aksi Penolakan Hasil Pilgub Lampung

Jabungonline.com - Setelah gelombang aksi massa menolak hasil Pilgub Lampung 2018 berlangsung di Bandar Lampung, Lampung Tengah, Pringsewu, dan Lampung Barat sepanjang dua hari kemarin (4-5/07/2018), Jum'at (06/07/2018) pagi ini giliran Lampung Selatan bakal diguncang aksi serupa.

Adalah Koalisi Rakyat Penyelamat Demokrasi Lampung (KRPDL), demikian front persatuan lintas elemen masyarakat Lampung Selatan ini menamakan diri yang bakal menyuarakan aspirasinya menolak hasil Pilgub Lampung.

Hal ini seperti dibenarkan Nurul Ikhwan, koordinator lapangan aksi KRPDL saat dikonfirmasi pukul 22.00 WIB, Kamis (05/07/2018) malam.

Dikatakan Nurul, seluruh prakondisi aksi telah selesai dilakukan. "Benar, sesuai undangan yang kami sebar, aksi massa besok siap kami gelar. Hadir ya Bang?" ujarnya.

"Dengan segenap kerendahan hati, kami mengundang seluruh rakyat Lampung Selatan yang merasa tidak dapat menerima hasil Pilgub Lampung 27 Juni 2018 yang patut diduga keras penuh kecurangan dan praktik kotor politik uang dari pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung 2019-2024 nomor urut tiga, Arinal Junaidi-Chusnunia Chalim yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) di seluruh penjuru bumi Lampung sejak H-10 hingga serangan fajar jelang pencoblosan 27 Juni lalu, untuk hadir bersama-sama kami dalam aksi damai ini," ajaknya.

"Kami yakin rakyat setuju, yang namanya agung di janji namun lancung di aksi adalah bentuk penghianatan tak termaafkan, karena itu wajib diperangi," ungkapnya berfilosofi, saat didesak latar belakang munculnya aksi ini.

Pria berlatar aktivis kepemudaan Lampung Selatan ini menjelaskan, aksi massa KRPDL rencananya akan digelar mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai. Diestimasikan, bakal diikuti tak kurang dari 500 orang.

"Dari titik kumpul di Lapangan Cipta Karya samping kantor Kecamatan Kalianda, selanjutnya kami akan bergerak long march menuju kantor Pemkab dan DPRD Lampung Selatan," jelasnya lagi.

"Poin tuntutan kami jelas. Pertama, kami menolak hasil Pilgub Lampung 2018 yang dinodai TSM-nya praktik culas politik uang paslon Arinal-Nunik! Dalam hemat kami, mohon maaf, di belahan bumi mana pun, tidak ada tempat bagi yang namanya memenangkan kontestasi politik dengan cara-cara curang dan melecehkan kedaulatan rakyat yang mereka bajak dengan iming-iming uang Rp50 ribu! Lawan!" ujarnya bersemangat.

"Kedua, kami menuntut tangkap dan penjarakan bos Sugar Group Companies (SGC, Red) Nyonya Purwanti Lee dan Gunawan Jusuf yang patut diduga jadi aktor utama penyandang dana kampanye paslon Arinal-Nunik dan ditengarai berusaha menghalalkan segala cara demi membajak demokrasi di bumi Lampung ini demi melindungi kepentingan jahat korporasinya. Usut asal-usul dana kampanye tak wajar paslon Arinal-Nunik!" ujar dia lagi.

Ketiga, lanjut pria yang juga dikenal luas sebagai aktivis pemberdayaan ekonomi masyarakat desa ini, "Tangkap bos dan adili dugaan praktik pengemplangan pajak PT. SGC, buka kembali dan usut tuntas kasus penyerobotan lahan rakyat yang dengan biadab dan sewenang-wenang dilakukan SGC, ukur ulang lahan Hak Guna Usaha (HGU) SGC!" katanya, berapi-api.

Sesuai rencana, KRPDL berharap bisa menyampaikan langsung aspirasi politiknya kepada seluruh unsur pimpinan dan anggota DPRD Lampung Selatan. "Kami pengennya itu," harapnya.

Nurul juga menyampaikan permohonan maaf kepada segenap masyarakat pengguna jalan di sepanjang rute aksi yang akan sedikit terganggu kenyamanannya dalam berlalu lintas saat aksi berlangsung.

Ditanya kemungkinan adanya penyusup dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ingin mengacaukan jalannya aksi, Nurul menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak berwajib. "Kami telah mengantisipasi segala kemungkinan. Kalau ada provokator, tangkap, serahkan pada polisi," pungkasnya. [red/rls]

No comments

Powered by Blogger.