Amien Rais: Jika Tak Ada Oposisi, Demokrasi Jadi Otoriter


Photo : VIVA.co.id


Jabung Online - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, menilai sebaiknya masalah kekuasaan diserahkan pada Jokowi. Meskipun, merajut merah putih tetap harus dilakukan.


"Sebaiknya teruskan merajut merah putih, jangan sampai pecah. Tetapi soal kekuasaan, berikan kesempatan yang utuh ke Jokowi dan Amin dengan menterinya," kata Amien di DPP PAN, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019.

Ia menambahkan, dalam jangka lima tahun, pemerintahan Jokowi tetap diawasi. Ia mengingatkan hasil pemilu ini imbas dari demokrasi, sehingga tak perlu bersikap seperti ada gempa bumi.

"Dunia itu apa sih," kata Amien.
Menurutnya, ada partai di luar pemerintah agar ada alternatif dan perspektif lain dari yang dikerjakan petahana. Meskipun persatuan terus dijalin.

"Saya sampaikan di sini, teruskan kita jalin persatuan tapi jangan pernah kooptasi. Dapat satu dua kursi, kocar kacir ke depan, mata rabun ayam itu," kata Amien.
Ia menegaskan demokrasi tanpa oposisi sama dengan demokrasi bohongan atau demokrasi bodong. Sebab, sejak dulu hingga kini, demokrasi memiliki mekanisme check and balance.


"Eksekutif melangkah dengan macam-macam itu lantas yang mencek dan balance itu parlemen," kata Amien.

Menurutnya, kalau parlemen sudah sebagian besar menjadi tukang cap dan stempel atau jubir eksekutif, maka itu lonceng kematian bagi demokrasi. Permasalahan ini dianggap sangat kecil.

"Kita sudah alami lebih dahsyat, ini ecek-ecek lah. Dulu ada peristiwa Madiun 48, 65 Gestapu. Ini enteng saja enggak usah dibesar-besarkan," kata Amien.

Ia berpesan kalau hanya mengejar dunia, seolah kursi jabatan hebat. Ia pastikan mendukung rangkulan bersama antara semua tokoh yang tadinya berhadapan.

"Tapi cuma wanti-wanti saya jangan mencoba kemudian mengaburkan. Nanti kalau ada sesuatu yang kurang bagus enggak ada oposisi, maka demokrasi akan jadi yang otoriter," katanya. (ase)

No comments

Powered by Blogger.