Di ILC, Korban Asap Riau Ini Menyebut PKS Sebanyak 16 Kali

Jabung Online  - Ayang Nurmika menjadi salah satu korban kabut asap Pekanbaru Riau, termasuk juga cucunya yang belum genap satu tahun tapi sudah terkena ISPA.

Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (17/9/2019) ia mengucapkan terima kasih kepada relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ayang beberapa kali menyebut kata "PKS" dalam wawancara dengan Karni Ilyas. Berapa ia menyebut? Mari kita hitung.
1. Saya dapat nomor orang PKS di grup PKH Pekanbaru.
2. Jadi, saya telepon orang PKS.
3. Alhamdulillah orang PKS bersedia menjemput kami ke rumah.
4. Setelah dijemput pakai mobil, dibawalah kami ke posko PKS.
5. Badan anak kami membiru dan dibawa turun (dari lantai atas) oleh dokter jaga di PKS untuk segera dibawa ke RS.
6. Kami harus memberikan deposit Rp1 juta tapi keadaan kayak begini. Alhamdulillah ada orang PKS tidak pernah meninggalkan kami, selalu mendampingi kami.
7. Orang PKS membayar deposit akhirnya cucu dirawat di RS.
8. Karena biaya terlalu tinggi karena RS swasta dibawalah kami oleh orang PKS ke RSUD.
9. Sampai di RS yang baru, cucu saya drop lagi. Alhamdulillah relawan PKS di Pekanbaru tidak meninggalkan kami sedetik pun.



10. Alhamdulillah cucu saya sudah dirawat di rumah sakit RSUD dengan dampingan bapak Dewan dan Relawan PKS semua.
11. Saya berterima kasih sekali karena ada relawan PKS yang mau peduli dengan kami. Dengan rakyat kecil seperti saya ini, Pak. Punya hati nurani. Dia selalu menyentuh, Pak.
12. RSUD Pekanbaru kebetulan ruang PICUnya penuh, terpaksa cucu saya dirawat di kelas tiga, Pak. Sudah dicari-carikan orang PKS di RS RS ruang PICU sedang penuh semua.
Tadi saya memang kesal, Pak. Pengalaman saya, anak saya ditaruh di atas meja. Alasannya kayak gini lho, Pak.
'Ibu cari lah rumah sakit karena ruang PICU penuh. Silakan cari rumah sakit yang ada PICUnya. Kalau ibu bersedia cucu ibu dirawat di sini di ruang biasa tanpa alat apa-apa tapi harus menandatangani surat pernyataan. Seandainya terjadi apa-apa terhadap cucu ibu, tidak menyalahkan pihak rumah sakit.'
Itu yang membuat saya menangis. Langsung saya telepon Pak Sabarudi, Pak Yasir kek mana cucu saya ini, mau saya bawa ke mana cucu saya ini.
13. Tapi Alhamdulillah orang PKS tidak pernah meninggalkan kami. Selalu mendampingi kami.
14. 'Sabar ibu. Kami sedang berusaha ibu. Kita tidak sendiri, kita selalu mendampingi ibu' kata orang PKS.
15. Relawan PKS tanpa saya tahu namanya selain bapak Yasir, bapak Silo, bapak Sabarudi. Cuma itu nama yang saya tahu.
16. Tapi banyak relawan PKS. Kenal wajah tapi tidak tahu namanya. (@paramuda)

No comments

Powered by Blogger.