Tentang Lelaki Hina


Jabung Online — Awalnya dia memanfaatkan situasi. Aksi mahasiswa di akhir september, membuat dirinya ingin mengabadikan moment yang nantinya akan dia sebarkan sebagai bahan baru pemuas nafsu.

Berangkatlah ia bersama temannya dengan sepeda motor. Dia mencari lokasi strategis agar kamera yang di bawanya bisa merekam moment yang dia cari. Apa moment itu?

Saat aksi menampilkan keberingasan dan tanda ada yang mendalangi.

Asyik dirinya merekam, lalu sekelompok masa melihat geraknya yang mencurigakan. Di datangi dan diperiksa identitas diri. Ada kartu relawan jokowi, di periksa HP nya, banyak konten2 yang telah ia buat mendiskreditkan aksi.

Massa gak terima atas apa yang dia lakukan, terlebih ia pendukung jokowi. Terjadi tindakan main hakim sendiri, dirinya ditendang, ditampar dan dipukul hingga wajahnya sudah gak bersegi.
Ia memohon ampun, ia berteriak meminta tolong.

Muncul sekelompok orang sekitar yang lagi sweeping mencari korban kekerasan aksi. Dia di selamatkan, di bawa ke sebuah masjid dimana masjid itu menjadi pusat pengobatan sementara dari korban kekerasan aparat.

Dirinya diobati, di berikan air minum dan di perkakukan sama dengan korban lainnya. Seklompok orang yang mengelinya melakukan interogasi dengan kamera video. Meminta pengakuan dirinya atas aktifitas yang dilakukan. Di periksa akun sosial medianya daj di temukan bahwa dirinya sangat hina kala menghujat dan mengumbar kebencian pada umat.

Terjadi kemarahan umat pada dirinya, diminta mengaku berasal dari mana dan berapa dirinya dibayar untuk memproduksi ujaran kebencian.

Pernyataannya di rekam sebuah kamera HP
Dia mengaku, selama ini di bayar 3,2juta. Dia pun meminta maaf atas kerja hina yang pernah ia lakukan. Rekaman pengakuannya disebar untuk memberi tau publik bahwa benar buzzer penguasa dibayar. Konten2 kebencian yang mereka sebarkan adalah bagian dari kerja itu.

SwaMedium

No comments

Powered by Blogger.