Pelecehan Nabi Muhammad SAW Terjadi Melalui Soal Ujian SD di Solok


Pelecehan terhadap nabi Muhammad SAW, muncul pada soal ujian semester I kelas IV SD mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok membuat buncah.

Jabung Online  - Soal ujian yang dinilai memberikan stigma negatif terhadap pribadi Nabi tersebut menjadi diskusi yang menghebohkan di ruang publik di  tengah gencarnya kegiatan keagamaan di daerah penghasil beras itu, Rabu (11/12).

Dalam soal pilihan ganda tersebut, diberikan pertanyaan tentang “sikap Nabi Muhammad yang tidak patut kita teladani”. “Ini adalah penghinaan terhadap pribadi Rasulillah Salallahu ‘alaihi wassalam sebagai Uswatun hasanah atau suri tauladan yang baik baik bagi ummatnya,” kata Romi Algifari salah seorang warga setempat.

Menurutnya soal ijian ini berupaya menampik pribadi Rasulullah sebagai Uswah dengan kalimat  “Sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut di teladani”. Padahal  menurutnya Allah Ta’ala telah melegitimasi bahwa seluruh yang ada pada Rasulullah baik lahiriyah maupun bathiniyah adalah uswah.

“Pihak berwenang harus bertindak tegas menyikapi ini. Saya ingin ada sanksi hukum terhadap pelaku yang terkait soal ujian ini. Agar tidak sembarangan membuat soal, karena ini jelas merusak aqidah,” ujarnya geram. 

Terpisah, anggota DPRD Kab. Solok Nosa Eka Nanda turut menyayangkan beredarnya soal ujian yang dinilai sangat menyinggung perasaan ummat Islam tersebut. Menurutnya ini bukan persoalan radikal, terpancing atau tidak. Tapi kepada masalah tauhid. “Nabi kita manusia mulia Muhammad saw dilecehkan, yang nama beliau disebut-sebut selalu dalam berbagai banyak ibadah. Penduduk langit dan bumi bershalawat untuk beliau. Dari banyak referensi beliau mati-matian menyelamatkan kita manusia dari kesesatan,” tegasnya. 

Seharusnya kata ketua DPD PKS Kab. Solok ini, Dinas pendidikan dan bidang SD selektif akan soal-soal ujian untuk  siswa. ” Ini bukti proses pengawasan dalam pembuatan soal tidak berjalan baik. Harusnya mereka selektif sebelum soal ini dicetak dan diedarkan kepada siswa,” ucapnya geram.

Menyikapi masalah ini, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Solok Zulkisar M.Pd menegaskan akan segera meminta pihak terkait pembuatan soal ini untuk mengklarifikasi persoalan yang mengusik kenyamanan ummat islam di daerah itu.

“Hari ini semua yang terkait dengan pembuatan soal itu akan kami panggil ke dinas pendidikan. Mulai dari pengawas, K3S, Kepala Sekolah  yang mengirim pembuat soal tersebut, guru pembuat soal serta yang merevisi soal tersebut. Terimakasih atas kepedulian kita semua,” kata Zulkisar melalui pesan Whatsapp nya. indeknews

No comments

Powered by Blogger.