Tito Serahkan 105 Juta Data Penduduk ke KPU Buat Pilkada 2020

Tito Serahkan 105 Juta Data Penduduk ke KPU Buat Pilkada 2020
Mendagri Tito Karnavian menyerahkan data DP4 ke Ketua KPU Arief Budiman untuk Pilkada Serentak 2020. (CNN Indonesia/Dhio Faiz).

Jabung Online -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk basis Data Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Serentak 2020.

Tito langsung menyerahkan DP4 kepada Ketua KPU Arief Budiman. Tito memastikan data yang diserahkan sudah dimutakhirkan oleh Dukcapil Kemendagri.

"Tahun ini DP4 yang kami serahkan 105.396.460 jiwa," kata Tito dalam acara Serah Terima DP4 Pemilihan Serentak Tahun 2020 di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (23/1).

Tito menerangkan, data yang diserahkan itu terdiri dari laki-laki sebanyak 52.778.939 jiwa dan perempuan 52.617.521 jiwa. Jumlah itu tersebar di 270 daerah pemilihan, yakni 9 provinsi (Pemilihan Gubernur), 224 kabupaten (Pemilihan Bupati), dan 37 kota (Pemilihan Wali Kota).

Tito berkata DP4 yang diserahkan telah dilengkapi data biometrik penduduk. Dia juga bilang data tersebut berbasis dari perekaman e-KTP yang telah mencapai 98,78 persen.

Mantan Kapolri itu berharap KPU dapat menggunakan DP4 secara optimal. Selain itu, Tito meminta Arief Budiman dkk untuk menjaga kerahasiaan data kependudukan tersebut.

Lebih lanjut Tito menyampaikan Kemendagri siap membantu proses pencocokan dan penelitian (coklit) DP4 yang akan dilakukan KPU menjelang penetapan DPT.

"Kami juga sudah siapkan tim. Kita akan melaksanakan rekonsilisasi data dalam rangka verifikasi terakhir. Kami pasti akan sangat siap membantu pada jajaran KPU di pusat dan di daerah," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Arief memastikan KPU bakal menggunakan data tersebut. Menurutnya, DP4 akan menjadi modal KPU mengatur teknis pilkada.

"Nanti akan untuk berbagai hal, daftar pemilih, berapa jumlah TPS, dan lain-lain," tuturnya.

Diketahui Pilkada Serentak 2020 akan digelar 23 September 2020. Pilkada ini akan menjadi pilkada terbesar karena menyerentakkan 270 daerah. 

Selain itu, pilkada ini juga akan menjadi yang terakhir karena pilkada berikutnya akan diserentakkan dengan Pemilu 2024.

(dhf/osc)

No comments

Powered by Blogger.