Covid-19, Yati Banjir Order Membuat Masker


Mbah Yati (68), salah seorang penjahit rumahan di Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan sedang membuat masker dari bahan kain.

Jabung Online –Seiring dengan terus merebahnya wabah virus corona atau Covid-19, warga di hampir semua daerah di Indonesia kini sulit mendapatkan masker. Hal serupa terjadi di Lampung Selatan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh oleh Mulyati atau Mbah Yati (68), salah seorang penjahit rumahan di Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan dengan membuat masker dari bahan kain.

Masker inovasi buatan Mbah Yati memanfaatkan kain perca. Mbah Yati pun kini kebanjiran order pesanan dari banyak kalangan, mulai dari masyarakat biasa, relawan, dan  anggota DPRD Lampung Selatan. Bahkan pemesannya, ada juga yang berasal dari luar daerah Lampung Selatan.

Saat disambangi tim media di rumahnya Senin (30/3/2020) siang, Mbah Yati bersama anak menantunya bernama Sugiarto tengah mengerjakan masker yang dibuat dari aneka jenis kain perca.

Mbah Yati mengaku  awalnya ia membuat masker tersebut hanya untuk kebutuhan ia sendiri anak dan juga cucunya. Hal itu karena sejak mewabahnya virus Corona , ia dan keluarganya kesulitan mendapatkan masker di Kecamatan Sidomulyo baik di apotek dan toko waralaba seperti Indomart dan Alfamart.

“Sejak saat itu bahkan sampai hari ini pun masih susah cari mesker,” katanya.

Kemudian, ia mencoba membuat masker dengan memanfaatkan kain perca yang ada di rumahnya yakni kain sisa dari para konsumen yang pernah memesan jahitan baju.

Hasil masker buatanya ini, difoto menantunya bernama Sugiarto, lalu dibagikan ke media sosial. Sejak saat itulah, ia mulai banyak pesanan bahkan sampai kebanjiran order membuat masker.


Mbah Yati bersama anak menantunya bernama Sugiarto, tengah mengerjakan pesanan masker yang dibuat dari aneka jenis kain perca.

“Ya mulai dari itulah saya banyak pesanan minta dibuatkan masker, yang pesan masyoritas warga sekitar Kecamatan Sidomulyo dan dari luar daerah. Bahkan belum lama ini, ada yang pesan dari beberapa orang relawan yang datang ke rumahnya tapi saya tidak tahu dari mana mereka (relawan) itu,” katanya.

Kain atau bahan masker yang dibuat, kata Mbah Yati yang sudah 40 tahun lebih menekuni usaha sebagai penjahit rumahan ini, yakni dari kain katun dan banyak jenis lainnya lagi. Namun masker yang banyak dibuatnya menggunakan kain katun. Sementara harga masker itu sendiri, satu masker ia jual Rp 5.000.

“Setelah masker yang saya buat jadi dan sebelum diserahkan ke pemasannya, masker ini dicuci terlebih dulu sama anak menantu saya Sugi menggunakan air dan cairan pembersih agar masker yang dibuat ini kondisinya bersih dan aman digunakan,”ungkapnya.

Dalam sehari, Mbah Yati  mampu mengerjakan masker sebanyak 100 lembar masker. Selama ini masker hasil buatan Mbah Yati sudah terjual sebanyak 450 pcs masker lebih dengan keuntungan mencapai 100 persen.

“Dari membuat masker yang saya kerjakan dibantu anak dan juga menantu dengan memanfaatkan kain perca ini, alhamdulilah saya dapat berkah kebanjiran order dan keuntungan karena sejak mewabahnya virus Corona ini pesanan jahitan baju sepi,”terangnya.

Saat ini, lanjut Mbah Yati, ia tengah mengerjakan 500 pcs masker untuk memenuhi pesanan dari salah seorang anggota DPRD Lampung Selatan, Agus Sartono, yang juga sebagai Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan.

“Masker yang sedang saya kerjakan ini, pesanan Pak Dewan Agus Sartono. Ada 500 masker yang dia (Agus) pesan, dan baru sekitar 250 masker yang sudah selesai dibuatnya,” pungkasnya.

No comments

Powered by Blogger.