Jabungonline.com - Lampung Selatan, 16 Mei 2025 — Konflik internal manajemen PT San Xiong Steel Indonesia (SXSI) berbuntut panjang hingga kini belum menemukan penyelesaian. Sejak Maret 2025, para pekerja dirumahkan tanpa kejelasan status kerja. Akibatnya, sejumlah hak pekerja, termasuk gaji dan jaminan sosial, belum dipenuhi oleh perusahaan.
Persoalan yang dihadapi buruh semakin kompleks. Selain tidak menerima gaji untuk bulan April 2025 yang seharusnya dibayarkan pada 5 Mei 2025, perusahaan juga menghentikan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan pekerja per 2 Mei 2025.
Ketua Umum Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia - Konfederasi Serikat Nasional (FPSBI-KSN), Yohanes Joko Purwanto, S.H., menyatakan bahwa pihaknya melalui Serikat Buruh San Xiong (SBSX) telah menempuh berbagai upaya untuk memperjuangkan hak-hak buruh.
“Kami sudah menyurati manajemen PT SXSI, melakukan perundingan, mengadu ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) baik di tingkat Kabupaten Lampung Selatan maupun Provinsi Lampung, hingga menggelar aksi unjuk rasa,” ujar Joko.
Tidak hanya itu, SBSX juga mengadakan audiensi dengan Bupati Lampung Selatan pada 8 Mei 2025 guna mencari solusi atas persoalan ini. Menurut Joko, Bupati telah merespons positif dan berjanji akan segera memanggil manajemen PT SXSI untuk menyelesaikan masalah buruh.
“Bupati berjanji akan membantu menyelesaikan persoalan ini dan membentuk tim khusus melalui Disnakertrans untuk menangani kasus buruh PT SXSI,” jelasnya.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan konkret dari pemerintah daerah maupun itikad baik dari manajemen perusahaan untuk memenuhi kewajiban mereka terhadap buruh.
“Kami menunggu janji tersebut direalisasikan. Tapi sampai sekarang belum ada perkembangan berarti. Buruh terus menunggu kejelasan atas nasib dan hak mereka,” tutup Joko. (Dali/red)