Guru Besar hingga Profesor Kompak Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Disarankan Diuji di Laboratorium

Kontroversi mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menghangat setelah sejumlah akademisi ternama ikut angkat bicara. Polemik yang telah berlangsung lebih dari setahun ini kini memunculkan desakan agar Jokowi bersikap terbuka dengan menunjukkan ijazah aslinya ke publik.

Salah satu suara datang dari Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Henri Subiakto, yang menyampaikan pandangan senada dengan Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. Menurut keduanya, polemik ini bisa segera berakhir apabila Jokowi bersedia menunjukkan ijazah aslinya secara transparan dan membiarkan pihak independen melakukan verifikasi.

“Sebagai sesama alumni UGM dengan selisih dua tahun kelulusan dari Pak Jokowi, saya sepakat dengan Prof. Komaruddin. Tidak perlu dibuat rumit. Kalau memang ada keraguan, cukup tunjukkan saja ijazahnya ke publik dan biarkan pihak independen meneliti secara terbuka,” ujar Prof. Henri melalui akun X miliknya, Jumat (10/10/2025).

Ia menambahkan, tidak ada yang perlu ditakuti dari keterbukaan.

“Menunjukkan ijazah asli itu bukan hal yang memalukan. Justru seharusnya menjadi kebanggaan, apalagi bagi lulusan Universitas Gadjah Mada,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. Komaruddin Hidayat sebelumnya juga menilai persoalan ini sebenarnya sederhana dan tidak perlu berlarut-larut.

“Masalah ijazah itu hal sepele. Tunjukkan saja dengan bangga dan sukarela. Kalau perlu diuji di laboratorium,” ujarnya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

Menurut Komaruddin, kontroversi semacam ini tidak seharusnya terjadi di negara sebesar Indonesia, apalagi terhadap seorang presiden yang masih menjabat. Ia menilai perdebatan yang terus berlanjut justru menguras energi publik tanpa hasil produktif.

Di sisi lain, perdebatan ini terus bergulir setelah Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauziyah Tyassuma merilis buku setebal 700 halaman berjudul Jokowi’s White Paper, yang memuat klaim adanya kejanggalan pada data ijazah Presiden. Mereka bahkan mengaku menemukan data baru dari KPU yang dianggap mendukung dugaan tersebut.

Namun, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ova Emilia, dengan tegas membantah tudingan itu.

“Bapak Joko Widodo tercatat sebagai mahasiswa dan alumni sah UGM. Kami memiliki dokumen resmi yang memuat seluruh proses akademiknya, mulai dari penerimaan, perkuliahan, hingga kelulusan pada 5 November 1985,” jelas Ova.

Ia menegaskan bahwa Jokowi menerima ijazah sah pada wisuda tanggal 19 November 1985, sesuai dengan prosedur resmi universitas.

Dengan pernyataan tegas dari pihak kampus, publik diharapkan dapat menghentikan spekulasi dan kembali fokus pada isu-isu yang lebih penting bagi kemajuan bangsa.


📰 Sumber: Jabungonline.com — Media yang mengedepankan fakta dan akurasi untuk publik yang cerdas.

Posting Komentar

Jabungonline.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaklah dalam menyampaikan komentar. Komentar atau pendapat sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Lebih baru Lebih lama