Indonesia tidak sama dengan negara lain termasuk kesejahteraan ekonominya


jabung-online.org - Data dan situasi ekonomi global menjadi sumber untuk menyatakan, Indonesia bernasib sama dengan negara lain, semua negara sedang hadapi masalah ekonomi, mata uang semua negara didunia sedang anjlok.

Pernyataan yang dapat dianggap pembenaran, Indonesia sedang menuju krisis, begitupula dengan negara lain didunia, termasuk kondisi Malaysia yang lebih parah kondisi mata uangnya.

Ada yang berusaha menggiring opini, bahwa krisis global itu sama terjadi disemua negara, dan Indonesia hanya ‘kena’ dampaknya saja/

Lalu pantaskah sebuah pertanyaan timbul; apakah Indonesia juga sama kondisi kesejahteraannya dengan negara lain? sama kondisi penghidupan rakyatnya?

Kalau sama, apakah kita sudah hidup seperti Singapura?, Malaysia?, Thailand?

Malaysia yang kita jadikan contoh terburuk, pada saat ini kondisi ekonomi rakyatnya masih stabil, karena indeks kesejahteraan mereka lebih tinggi dari Indonesia

Dari data dari UNDP Report, peringkat HDI (Human Development Indeks) di ASEAN sebagai berikut:

Singapura

Pada tahun 2007, Singapura berada pada posisi ke 23 dengan indeks 0,944. Dan pada tahun 2009 masih berada pada posisi yang sama yaitu 23. Sedangkan pada tahun 2010 IDP Singapura turun pada posisi 27. Singapura merupakan negara dengan tingkat HDI tertinggi di ASEAN.

Brunei Darusalam

Pada tahun 2007, HDI Brunei Darusalam berada pada posisi 30 dengan indeks 0,920. Pada tahun 2009 masih berada pada posisi yang sama yaitu 30 sedangkan pada tahun 2010 turun ke posisi 37. Brunei merupakan negara tertinggi kedua setelah Singapura dalam hal HDI

Malaysia

Pada tahun 2007 Malaysia berada pada posisi 66 dengan indeks HDI sebesar 0,829. Pada tahun 2009 masih berada pada posisi yang sama. Tahun 2010 meningkat ke posisi 57.

Thailand

Tahun 2007 Thailand berada pada posisi 87 dengan indeks 0,783. Tahun 2009 masih di posisi yang sama. Tahun 2010 posisinya turun ke 92

Filipina

Filipina berada pada posisi 105 pada tahun 2007 dengan indeks 0,751. Tahun 2009 masih berada pada posisi yang sama. Pada tahun 2010 posisinya meningkat ke 97

Indonesia

Pada tahun 2007 Indonesia berada pada posisi 111 dengan indeks 0,734. Tahun 2009 masih pada posisi yang sama. Posisi Indonesia meningkat pada tahun 2010 pada urutan ke 108

Vietnam

Tahun 2007, Vietnam berada pada posisi 116 dengan 0,725. Tahun 2009 masih pada posisi yang sama. Pada tahun 2010 naik ke posisi 113.

Laos

Tahun 2007 berada pada posisi 133 dengan indeks 0,619. Tahun 2009 masih berada pada posisi 133. Tahun 2010 naik ke posisi 122.

Kamboja

Tahun 2007 berada pada posisi 137 dengan indeks 0,593. Tahun 2009 masih di posisi 137. Tahun 2010 naik ke posisi 124.

Myanmar

Tahun 2007 berada pada posisi 138 dengan indeks 0,586. Tahun 2009 masih di posisi 138. Tahun 2010 naik ke posisi 132 tetapi levelnya turun dari medium human development ke golongan low human development

Timor Leste

Timor Leste pada tahun 2007 berada pada posisi 162 dengan indeks 0,489 dan masuk dalam golongan low human development. Tahun 2009 masih di posisi yang sama. Tahun 2010 posisinya meningkat ke 120 dan menyaingi HDI dari negara Kamboja dan Myanmar.

Indonesia berada diperingkat ke-6, artinya situasi dan kondisi ekonomi dimasyarakat semua negara berbeda beda; begitupula cara mereka menghadapi krisis global yang terjadi, lalu mengapa kita semua menyamaratakan?

Seolah situasi Indonesia itu sama dengan situasi negara lain, sementara data membuktikan kondisi ekonomi negara itu berbeda, begitupula ketahanan mereka menghadapi krisis

Ketahanan mereka menghadapi krisis berbeda.

Sikap ‘memberi ketenangan’ ala pemerintah Jokowi, inilah yang bisa menjadi bom waktu seandainya semua sudah tidak bisa dikendalikan, Rakyat tidak siap hadapi semuanya (termasuk PHK massal), karena di otak rakyat adalah mereka baik baik saja.

Pengamat politik Dradjat Wibowo mengatakan pernyataan pemerintah yang mengatakan Indonesia tidak akan krisis serta tidak mengalami dampak krisis global itulah yang menyebabkan timbulnya ketidakpercayaan Pasar dan pelaku ekonomi yang biasa memakai data data ekonomi yang lebih valid. (ndi/dw)

Sumber : Lingkarannews.com

No comments

Powered by Blogger.