Kasus Reklamasi: Beredar Video Ahok Damprat Wartawan Tempo

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah besar dengan berita-berita di Koran Tempo terkait dengan pengurusan izin reklamasi PT Agung Podomoro Land. Dia menilai berita itu hanya berisi fitnah untuk menyudutkannya. Video kemarahan Ahok tersebut saat ini beredar luas di dunia maya

Dalam video itu, Ahok mengaku geram dengan tulisan Tempo yang menyatakan pemerintah DKI melakukan barter dengan PT Agung Podomoro Land. Barter itu disebut untuk memuluskan izin reklamasi. “Itu enggak bener,” kata Ahok dalam video tersebut. Jika pemberitaan semacam ini dilanjutkan, Ahok mengancam akan melaporkan Tempo ke Dewan Pers. “Karena Tempo menuliskan seolah-olah saya barter.”

Ahok juga mempertanyakan daftar 13 proyek yang dianggap menjadi barter antara pemerintah DKI dan Agung Podomoro. Sebab, kalau memang daftar tersebut benar, pasti Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menanyakan hal itu saat dia diperiksa sebagai saksi terkait dengan kasus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.

Menurut Ahok, tidak salah bahwa dia merasa difitnah Tempo. “Kalau begitu, boleh saya tuduh juga dong. Saya suuzon, jangan-jangan Tempo yang pingin barter dengan pengembang,” ujar Ahok.

Pemimpin Redaksi Koran Tempo Daru Priyambodo menuturkan tugas media adalah bersikap kritis. Media harus melaporkan apa yang menjadi kepentingan publik. Isu mengenai reklamasi, diskresi, atau kompensasi bagi pengembang yang menyangkut Gubernur DKI adalah isu publik. Ini tugas media, dan tak bisa disebut menghambat pembangunan. “Tak ada kepentingan Tempo ingin barter dengan pengembang,” ucapnya.

Daru mengatakan redaksi Tempo tidak diperbolehkan berurusan soal bisnis dengan siapa pun. Independensi, ujar dia, adalah modal utama Tempo selama ini. “Dan itu selalu dijaga.”(Tempo.co)

No comments

Powered by Blogger.