Komentar Pedas Ustadz Felix Siauw soal Pembubaran HTI

Jabungonline.com - Salah satu tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ustadz Felix Siauw angkat bicara usai dibubarkannya organisasi masyarakat tersebut. Dia terlihat keberatan dengan keputusan yang disampaikan Menko Polhukam Wiranto itu.

Lewat beberapa kultwit di akun Twitter miliknya, Felix Siauw mempertanyakan sikap pemerintah. Di sana dia juga menyinggung soal khilafah, sistem negara Islam yang kerap disampaikannya.

"Khilafah itu bagian dari ajaran Islam yang tak mungkin dihapus | dan dakwah takkan terhenti hanya oleh satu-dua rezim yang anti-Islam," tulis Felix Siauw mengawali kultwitnya di akun @felixsiauw, Senin (8/5). 

Pada lanjutannya, pendakwah keturunan Tionghoa berusia 33 tahun itu mengecam sikap pemerintah yang dinilai justru memberangus ormas Islam. Salah satunya yakni HTI. Namun di lain sisi, Felix Siauw menilai pemerintah malah berpihak pada penista agama.

"Terhadap penista agama yang jelas menimbulkan keresahan, penguasa diam, malah berpihak | urusan ormas Islam? lekas sekali geraknya, ada apa?" ucap Felix Siauw.

"Aksi #BelaIslam dituduh makar, ulama dikriminalisasi, kelompok Islam diberangus, taat agama dikataakan anti-kebhinekaan, besok apalagi?," sambungnya.

Sekali lagi, pada cuitannya Felix Siauw kembali menyinggung soal ide khilafah. Dia mengungkapkan bahwa sistem tersebut adalah bagian ajaran Islam. Sehingga dirinya mempertanyakan kenapa rezim pemerintah merasa terancam.

"Ummat harus memahami, ada apa dengan ide Khilafah yang bagian ajaran Islam ini, hingga rezim dzalim ini merasa terancam karenanya?," ujarnya.

"Syiah dibiarkan, penista agama melenggang ikut pilkada, sidang berkali-kali | giliran ormas Islam buru-buru wacana dibubarkan, #TanyaKenapa," lanjut Felix Siauw.

Kultwit pasca pembubaran HTI itu ditutup Felix Siauw dengan pernyataan sikapnya. Dia mengaku bakal terus berdakwah.

"Apapun halnya dakwah tetap jalan, sebab Allah yang perintahkan bukan manusia, karenanya tak satupun manusia yang dapat menhentikannya," tutupnya. (JP)

No comments

Powered by Blogger.