Politik Uang Gerus Budaya Lampung



Posko Demokrasi.

Jabungonline.com – Politik uang menggerus kebudayaan Lampung yang salah satunya berkonteks harga diri dengan falsafah piil pesenggiri.

Posko Demokrasi mengajak warga Lampung ikut peduli dengan gerakan menyelamatkan budaya Lampung dari praktik politik uang. Khususnya yang terjadi selama masa Pilgub Lampung lalu.

Kemari, Posko Demokrasi menggelar ruiwatan di Bundaran Tugu Adipura.

Abdul Rahman, penggiat Posko Demokrasi, mengatakan, gerakan ini untuk memproses dugaan keterlibatan korporasi besar dalam Pilgub Lampung yang lalu.

Piil pesenggiri, kata Dian diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut harga diri, perilaku dan sikap yang dapat menjaga dan menegakkan nama baik dan martabat secara pribadi maupun secara berkelompok yang senantiasa dipertahankan.

Dalam hal-hal tertentu seseorang (Lampung) dapat mempertaruhkan apa saja termasuk nyawanya demi untuk mempertahankan piil pesenggiri tersebut.

“Harga diri masyarakat Lampung tidak bisa dibeli. Namun faktanya dalam pilgub lalu, suara masyarakat dihargai  Rp50 ribu. Ini membuat tokoh adat Lampung geram, dan siap melakukan aksi untuk menyelamatkan Lampung dari cengkeraman cukong,” kata dia, Senin, 2/7/2018.

Ia mendesak Kapolri untuk mengungkap praktik politik uang.

Koordinator posko Rismayanti Borthon menjelaskan, pemilu adalah momentum sakral yang tidak hanya memilih pemimpin, tetapi juga solusi dari setumpuk persoalan rakyat.

Ia menjelaskan, politik uang adalah cerminan betapa etika politik sudah dikangkangi.

“Demokrasi sekadar lelucon dan syahwat berkuasa sudah menghalalkan berbagai cara,” kata dia.(Jejamo)

No comments

Powered by Blogger.