Marinir Evakuasi Ratusan Mahasiswa yang Terjebak Bentrokan


Satuan Marinir TNI AL mengevakuasi sedikitnya 400 mahasiswa yang terjebak bentrokan antara massa dengan aparat.


Jabung Online  -- Satuan Marinir TNI AL mengevakuasi sedikitnya 400 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang terjebak di antara massa perusuh dan aparat keamanan usai ikut dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. 

Evakuasi dilakukan sekitar pukul 23.00 WIB pada Senin malam kemarin (30/9).

Merujuk dari siaran pers yang diterbitkan Pusat Penerangan TNI, ratusan mahasiswa itu terjebak di di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI Angkatan Laut R.E. Martadinata, Jalan Farmasi No. 1, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. 

Mereka, yang berlindung sejak pukul 22.00 WIB, berasal dari Universitas Negeri Jakarta, Universitas Muhammadiyah, Universitas Nasional, Universitas Pamulang dan Universitas Padjadjaran.

Informasi tentang mahasiswa berlindung di RSGM Ladokgi sampai ke telinga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Dia lantas lantas memerintahkan Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) Jakarta Letkol Mar Ahmad Hadi Al-Hasni agar menyiapkan sejumlah kendaraan untuk mengevakuasi mahasiswa.

Satuan Marinir TNI AL kemudian menyiapkan delapan truk. Kemudian Letkol Mar Ahmad Hadi Al-Hasni ditemani Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan bernegosiasi dengan mahasiswa. Lalu pada pukul 23.00 WIB, mahasiswa bersedia diantar ke kampus masing-masing dengan truk-truk tersebut.

"Evakuasi terhadap para mahasiswa tersebut merupakan salah satu bukti soliditas TNI-Polri di tingkat bawah," tutur Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Taibur Rahman melalui siaran pers, Selasa (1/10).

Unjuk rasa berujung kisruh di sekitar Gedung DPR/MPR dan meluas ke beberapa wilayah lain ( ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Berbagai elemen masyarakat kembali menggelar unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Senin kemarin (30/9). Mahasiswa, pelajar dan organisasi buruh turut serta dalam demonstrasi.

Mereka menolak pengesahan RKUHP serta beberapa RUU lainnya dalam sidang paripurna yang terakhir dihelat pada Senin kemarin.

Menjelang petang, Kepolisian mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Water cannon juga digunakan untuk memecah pemusatan massa.

Di malam hari, bentrokan antara aparat dengan massa terjadi di sejumlah titik. Tidak lagi di sekitar Gedung DPR/MPR. Bentrokan pecah di sekitar Petamburan, Tanah Abang, Semanggi, Slipi dan beberapa lokasi lainnya.

No comments

Powered by Blogger.