Media Singapura dan Malaysia Soroti Penunjukan Nadiem Makarim sebagai Menteri

Jabung Online – Jokowi memanggil beberapa tokoh ke Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2019), terkait pengisian jabatan menteri di kabinet periode kedua kepemimpiannya.

Dari sekian banyak nama, Nadiem Makarim, yang baru saja mengundurkan diri sebagai CEO Gojek, menarik perhatian media massa tetangga, terutama Singapura dan Malaysia. Tak heran, perusahaan transportasi online yang didirikan Nadiem, Gojek, sudah beroperasi di Singapura. Sementara di Malaysia, rencana kehadiran Gojek sempat menjadi kontroversi.


Mengutip dari Reuters, media Singapura Channel News Asia dalam laporan bertajuk ‘Gojek CEO Nadiem Makarim quits to join Indonesian cabinet, replacements named’, memberitakan, ada dua pejabat senior Gojek yang akan mengambil alih pimpinan perusahaan senilai 10 miliar dolar AS itu.

Dalam pernyataannya, Gojek mengungkap presiden grup Andre Soelistyo dan pendiri lain, Kevin Aluwi, akan menjadi CEO bersama. Gojek juga menjamin pergantian pucuk pimpinan yang mendadak ini tidak akan mengganggu operasional bisnis.

Soelistyo tak asing lagi bagi dunia usaha di Singapura. Dia pernah mengepalai perusahaan ekuitas swasta Singapura, Northstar Group.

Sementara itu Nadiem mengatakan suatu kehormatan besar diajak bergabung dalam kabinet, namun dia tak menyebut posisi menteri yang ditawarkan. Menurut pria 35 tahun itu, Jokowi berbicara tentang arah membangun Indonesia di masa depan, termasuk dalam sumber daya manusia, reformasi birokrasi, dan investasi.

Dia disebut-sebut akan mengisi pos kementerian baru yakni kementerian ekonomi digital atau di bidang pendidikan.

Media asal Singapura lainnya, The Straits Times (ST), juga menyoroti penunjukan Nadiem sebagai menteri. Mengangkat laporan bertajuk ‘Indonesia President Joko Widodo’s Cabinet to include Gojek co-founder Nadiem Makarim’, ST mengutip pernyataan Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita bahwa perusahaan bangga dengan keputusan Jokowi itu.

“Kami sangat bangga karena founder Gojek akan turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia,” kata Nila.

Sementara itu media Malaysia, The Star, menukil pemberitaan Bloomberg, menyoroti soal pengunduran diri Nadiem sebagai CEO Gojek. Dalam berita berjudul ‘Gojek co-founder resigns CEO post to join new Indonesian cabinet’, The Star menyatakan jasa transportasi online yang didirikan Nadiem berhasil mengantarkannya ke kursi kabinet Jokowi.

Penunjukannya sejalan dengan keinginan Jokowi untuk memasukkan kalangan profesional dan milenial ke dalam kabinet periode keduanya.

Disebutkan pula Nadiem berasal dari keluarga yang cukup dikenal di Indonesia. Kakeknya merupakan anggota delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, pada 1949.

Makarim memulai bisnis Gojek pada 2010 sebagai call center kurir di Jakarta. Pada tahap awal, semuanya masih dilakukan secara manual. Operator menghubungi tukang ojek saat ada pesanan masuk.

Saat ini Gojek memiliki lebih dari 2 juta mitra pengemudi dan 400.000 pedagang. Aplikasinya telah diunduh lebih dari 155 juta kali di Asia Tenggara. [nw]

No comments

Powered by Blogger.