Serang Anies Lewat Anggaran Antivirus, Penjelasan Detail Ini Bikin PSI Makin Overrated!




Jabung Online  - Politisi PSI di DPRD DKI William Aditya Sarana kembali menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat isu anggaran antivirus. Tapi serangan dinilai politisi Taufiqurrahman kurang tepat, malah cenderung mengarah ke fitnah.

"Saya akan coba sedikit jelaskan," kata Taufiq pada Sabtu (5/10/2019).

Ia kemudian menjelaskan sebagai berikut:

Mengapa serangan tidak akurat?
William Sarana membuat posting medsos ttg anggaran sebesar 12,9 M pd giat Penyediaan Lisensi Perangkat Lunak n Antivirus di unit pengelola teknologi informasi Dinas Dukcapil setelah tahun sebelumnya hanya 200 juta. Benarkah? Akuratkah tuduhan tsb?

Faktanya: Anggaran 12,9 M itu ada pada Penyediaan Lisensi Perangkat Lunak dan Antivirus di Dinas Dukcapil. Tepatnya anggaran sebesar Rp.12,917 miliar.
Ada 3 sektor dalam mata anggaran tersebut:
a. Antivirus Symantec Endpoint senilai total  384 juta.

b. Pembelian lisensi  Microsoft Office Pro 2016 seharga 3,9 juta per lisensi. Ada 1000 komputer yang akan dipasangi program ini dengan nilai total Rp3,9 miliar.

c. Pembelian lisensi Oracle Database Enterprise yg saat ini sdh digunakan tp msh dlm mode ujicoba. Sistem itu digunakan untuk sistem Akses Langsung Pelayanan Dokumen Cepat dan Akurat (Alpukat Betawi) senilai 797 juta per unit (core).

Saat ini server tersebut ada 16 core, tapi karena diskon cukup membayar 9 core. Dengan total 7,894 M.

Tidak ada 12.000 komputer di pemprov yang membutuhkan antivirus dengan nilai mencapai 12 M
sangat memalukan jika anggota dewan tidak bisa membaca anggaran dgn akurat dan langsung menyebarkan pernyataan publik yg salah tanpa berpikir/mencerna terlebih dahulu.

Apa yg bisa diharapkan dari anggota dewan yg lebih semangat menyerang Gubernur sehingga mengabaikan akurasi informasi dan malah menyesatkan media dan masyarakat?

"Saran saya sebaiknya William Sarana nanti pilih di komisi A yah, jadi bisa bahas detail ttg hal ini, karena dinas dukcapil dan kominfo mitra komisi A. Sehingga nggak salah dalam penyampaian ke publik dan malu-maluin," kata dia.

No comments

Powered by Blogger.