4 Rayuan Jokowi Agar Warga Tertarik Pindah ke Ibu Kota Baru


Jabung Online  - Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sudah dipilih oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai lokasi Ibu Kota baru. 

Beragam persiapan pun mulai dilakukan Jokowi untuk mewujudkan Ibu Kota baru. Di tengah persiapan yang dilakukan, Jokowi menebar janji manis kepada masyarakat agar mau dipindah.

Misalnya saja, Jokowi memastikan bahwa Ibu Kota baru akan bebas dari pabrik. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan tidak akan ada pembangunan klaster industri yang berpotensi menciptakan polusi dan pencemaran lingkungan.

"Tidak ada klaster industri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," ujar Jokowi.

Selain itu, kakek dari Jan Ethes ini juga ingin Ibu Kota baru nanti menggunakan transportasi berbasis autonomous atau tanpa pengemudi.

Berikut janji-janji manis Jokowi terkait pembangunan Ibu Kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dihimpun dari Liputan6.com:

Bebas dari Pabrik


Presiden Jokowi meninjau ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).(Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa Ibu Kota Baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akan bebas dari pabrik.

Jokowi menekankan tidak akan ada pembangunan klaster industri yang berpotensi menciptakan polusi dan pencemaran lingkungan.

"Tidak ada klaster industri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," ujar Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu, 18 Desember 2019.

Menurut Jokowi, Ibu Kota baru nantinya akan menjadi kota hijau yang ramah lingkungan. Untuk itu, Jokowi telah meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyiapkan sejumlah bibit pohon untuk menghijaukan lokasi.

"Bu Siti Nurbaya juga sudah siapkan kebun bibit seluas 100 hektare. Ini baru mencari tempat datar sehingga akan disiapkan bibit fast growing spesies, ekaliptus, akasia. Tapi juga ada pohon asli di sini, kampar, kapur, ulin, bengkirai, itu yang mau disiapkan," tuturnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk pengendalian tata kota. Yang jelas, Jokowi tidak ingin ibu kota negara yang baru menjadi kota kumuh.

"Kalau dibiarkan bisa saja kita akan memiliki kota yang padat karena pemda tidak mengendalikan sesuai dengan kemampuan daya dukung yang ada," ucap Jokowi.

Kawasan Hijau


Rombongan Jokowi tinjau Ibu Kota baru. (Liputan6.com/Lizsa Egehem)

Presiden Jokowi optimis konsep pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur akan berhasil, walaupun daerah tersebut memiliki kondisi geografis yang bukit-bukit.

Mantan Gubernur DKI Jakarta juga yakin nantinya perjalanan menuju Ibu Kota baru bisa ditempuh 30 menit dari Balikpapan.

"Balikpapan dekat sekali, kemarin mutar 2,5 jam. Memang mutar tapi kalau tol dilangsungkan paling 30 menit sampai," kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 18 Desember 2019.

Jokowi juga menjelaskan lokasi ibu kota baru juga dekat dan menghadap ke teluk. Hal tersebut kata dia bisa mempercantik kawasan tersebut nantinya.

Kemudian, dia juga mengatakan kawasan ibu kota baru merupakan kawasan hutan tanaman industri (HTI) yang akan dihijaukan kembali.

Sebab itu, Jokowi telah memerintahkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar untuk membuat kebun bibit (nursery). 

Gunakan Transportasi Tanpa Pengemudi


Menteri LHK Siti Nurbaya mendampingi Presiden Jokowi meninjau lokasi Ibu Kota Negara di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (dok. KLHK)

Presiden Jokowi kembali membahas sejumlah persiapan terkait pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur, salah satunya yaitu soal model transportasi.

Jokowi ingin ibu kota baru nanti menggunakan transportasi berbasis autonomous atau tanpa pengemudi.

"Baik yang berkaitan dengan transportasi, karena di ibu kota baru nantinya transportasi umumnya, transportasi massa-nya akan menggunakan autonomous vehicle," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas persiapan pemindahan ibu kota di Kantor Presiden, Rabu, 15 Januari 2020.

Bukan hanya transportasi massa saja, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga ingin kendaraan pribadi menggunakan autonomous car. Jokowi meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteti Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro memikirkan desain tranportasi itu.

"Pak Menhub dan Pak Menteri Riset berbicara mengenai ini, mengenai kesiapan, karena infrastruktur kalau kita betul-betul siap betul infrastrukturnya juga diarahkan kepada penggunaan electric vehicle dan autonomous vehicle," tutur Jokowi. 

Bebas Banjir dan Macet


Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji wilayah yang layak untuk menjadi ibu kota baru pengganti Jakarta. (Liputan6.com/JohanTallo)

Jokowi menjamin ibu kota baru di Kalimantan Timur bebas dari banjir dan macet. Termasuk, transportasi massal yang sudah menggunakan energi listrik.

Hal itu disampaikan Jokowi saat pidato dalam acara Pencanangan Sensus Penduduk 2020 bersama Badan Pusat Statistik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Januari 2020.

"Tidak ada ibu kota seluruh dunia seperti ini nanti, nggak ada. Itu diferensiasinya ada di situ. Semuanya energi baru terbarukan. Transportasi massal semuanya electric vehicle, autonomous vehicle, kendaraan pribadi juga autonomous, juga elektrik," kata Jokowi.

"Banyak orang jalan kaki banyak orang bersepeda. Nggak ada banjir, nggak ada macet," sambung dia.

Paling penting, kata Jokowi, yang ingin pemerintah bangun adalah sebuah peradaban baru. Di mana penggunaan transportasi massal sebanyak-banyaknya menggunakan kendaraan pribadi energi listrik dan autonomous.

"Tetapi kita pindah ke sana bukan ingin pindah gedung dan lokasi. Terpenting kita bangun sebuah sistem, pindah pola kerja, kultur, karena ke depan persaingan akan semakin berat. Negara yang cepat akan kalahkan yang lambat," ucap Jokowi.

No comments

Powered by Blogger.