Kenali 5 Obat Kombinasi yang Diklaim Ampuh Atasi Covid-19

ilustrasi pil
Ilustrasi. Tim peneliti UNAIR menemukan lima kombinasi obat untuk mengatasi infeksi virus corona. (Istockphoto/ Moussa81)
Jabung Online -- Tim peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya mengklaim telah menemukan kombinasi obat yang tepat untuk mengatasi infeksi virus corona (Covid-19). Temuan ini berupa lima kombinasi regimen obat yang berasal dari beberapa obat yang telah tersedia sebelumya di pasaran.


Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR, dr Purwati mengatakan bahwa kombinasi obat tersebut berpotensi baik untuk melawan virus.

"Dosis setiap obat dalam kombinasi adalah 1/5 dan 1/3 dari dosis penggunaan tunggal masing-masing obat," ujar Purwati, menukil laman resmi UNAIR. Pengurangan dosis digunakan untuk menghindari toksisitas yang tinggi saat obat digunakan secara tunggal atau utuh.

ilustrasi virus coronaIlustrasi. Temuan UNAIR berupa kombinasi rejimen obat untuk mengatasi Covid-19 yang sebelumnya sudah ada di pasaran. (iStockphoto/Naeblys)

Berikut kombinasi obat virus corona Indonesia yang ditemukan UNAIR:
- lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne
- lopinavir/ritonavir dengan doxycyline
- lopinavir/ritonavir dengan chlaritromicyne
- hydroxychloroquine dengan azithromicyne
- hydroxychloroquine dengan doxycyline

Rektor UNAIR Prof Mohammad Nasih mengatakan bahwa penggunaan lima rejimen kombinasi obat tersebut terjamin aman. Pasalnya, obat-obat yang digunakan telah lolos uji klinis fase 3 dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kami pilih obat ini karena obat-obat ini sudah melalui serangkaian uji klinis fase 3 sebagai prasyarat untuk sertifikasi BPOM," ujar Nasih.

Kendati demikian, hasil kombinasi rejimen obat tersebut hingga saat ini tidak untuk diperjualbelikan secara umum.


Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut kegunaan masing-masing obat dalam kombinasi rejimen yang ditemukan, mengutip berbagai sumber.

Lopinavir-Ritonavir
Lopinavir dan ritonavir merupakan kombinasi obat antivirus yang digunakan untuk melawan human immunodeficiency virus (HIV) yang dapat menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

Azithromicyne
Azithromicyne merupakan obat antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Obat ini digunakan untuk berbagai jenis infeksi bakteri seperti infeksi pernapasan, infeksi kulit, infeksi telinga, infeksi mata, dan penyakit menular seksual.

Doxycyclyne
Doxycycline merupakan oabt antibiotik tetrasiklin yang melawan bakteri dalam tubuh. Umumnya obat ini digunakan untuk mengobati jerawat, infeksi saluran kemih, infeksi usus, infeksi pernapasan, infeksi mata, periodontitis (penyakit gusi), dan beberapa penyakit menular seksual.

Selain itu, doxycycline juga digunakan untuk mengobati noda, benjolan, dan lesi mirip jerawat yang disebabkan oleh gangguan kulit rosacea.


Chlaritromycine Sama seperti yang lainnya, chlaritromycinedigunakan untuk mengobati infeksi bakteri tertentu seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga, infeksi sinus, infeksi kulit, hingga infeksi tenggorokan.

Chlaritromycine termasuk ke dalam kelas obat antibiotik makrolida. Ia bekerja dengan menghentikan bertumbuhan bakteri.

Hydroxychloroquine
Hydroxychloroquine merupakan obat yang umum digunakan untuk mengobati penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit.

Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati lupus erythematosus dan rheumatoid arthritis. Diyakini bahwa obat ini memengaruhi cara kerja sistem kekebalan tubuh untuk berfungsi kembali.

Saat ini, sedang diteliti oleh sejumlah ilmuwan sebagai salah satu obat potensial untuk mengatasi infeksi virus corona (Covid-19).

Namun, hingga saat ini belum ditemukan hasil pasti mengenai efektivitas obat untuk infeksi virus corona. Seluruh obat potensial masih dalam tahap pengujian.

Disclaimer: penelitian ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut dan mendalam sebelum bisa ditetapkan sebagai obat untuk mengatasi infeksi corona. WHO dan kemenkes hingga saat ini belum merekomendasikan obat tertentu untuk penyembuhan Covid-19.Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen Disclaimer

(asr/asr)

No comments

Powered by Blogger.