Gak Terima Luhut Disebut Idap Sindrom Megalomania, Jubir LBP: Pak Amien Rais Yang Harus Tes Kejiwaan!
Jabung Online - Pernyataan Ketua Partai Ummat, Amien Rais yang menyebut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Joko Widodo terkena penyakit megalomania telah memicu kontroversi. Terbaru, juru bicara Luhut, Jodi Mahardi balas menyemprot Amien.
Jodi merepons ucapan Amien yang meminta Presiden Jokowi dan Luhut menjalani tes kejiwaan.
Ia menyebut seharusnya Amien Rais yang memeriksakan kejiwaannya.
“Kalau diamati, komentar-komentar beliau (Amien Rais), mungkin beliau yang harus tes kejiwaan,” kata Jodi, Senin (4/4/2022).
Tak sampai di situ, Jodi bahkan menyentil Amien yang membawa-bawa penyakit psikis, megalomania.
Menurutnya, orang yang mengalami megalomania merupakan sosok yang tidak bisa move on karena gagal sebagai presiden, lalu fokus merundung orang lain.
Jodi juga menyebut politikus yang perlu dibawa ke psikolog adalah mereka yang tidak mampu menyampaikan pendapat secara beradab.
“Yang megalomania itu yang ga bisa move-on gagal jadi presiden dan terus-terusan mem-bully orang lain. Lalu yang harus ke psikolog itu para politikus yang tidak bisa menyampaikan pendapatnya secara beradab,” ujar Jodi.
Sebelumnya, Amien Rais menjadi sorotan karena menyarankan Presiden Jokowi dan Luhut untuk mengunjungi psikolog. Amien ingin memastikan apakah keduanya menderita narsisistik megalomania atau tidak.
Pernyataan itu disampaikan Amien melalui saluran YouTube miliknya, yakni Amien Rais Official dengan judul video “DUET JOKOWI LUHUT TIDAK KITA PERLUKAN LAGI”.
“Anda berdua ini harus berkaca dan tanya kepada psikolog yang objektif apakah kira-kira Anda berdua itu menderita narsisistik megalonia,” kata Amien.
Amien juga turut menyentil momen saat Presiden Jokowi marah-marah.
Menurutnya, Presiden Jokowi bisa membahayakan negara dan warganya jika benar mengalami penyakit psikis tersebut.
“Saya lihat kemarin Jokowi marah-marah dua kali, bahkan menghujat menteri dan pejabat tingginya. Kenapa dipilih sendiri, dihujat sendiri?” lanjut Amien.
Adapun kronologis pernyataan Amien tersebut merupakan bentuk penolakannya terhadap wacana penambahan masa jabatan Presiden Jokowi hingga tiga periode. (red)
Post a Comment