Setelah IDI Pecat Dr. Terawan, Yasonna Laoli dan Luhut Binsar Pandjaitan Suntik Vaksin Nusantara
Sebelum meminta untuk Vaknus, Luhut sudah bertanya dengan beberapa dokter yang menyatakan bahwa apa yang dilakukan dokter Terawan sangat bagus. "Kita buanglah pikiran-pikiran yang negatif terhadap anak bangsa sendiri. Saya pikir banyak karya-karyanya, ya kita hargai apa mesti dari luar semua, kan tidak," lanjutnya.
Ternyata sebelum melakukan Vaknus, Luhut juga pasien Terawan untuk tindakan Digital Subtraction Angiography (DSA) atau yang dikenal dengan metode "cuci otak". Diakuinya hasilnya amat bagus dia rasakan. "Yang dilakukan misalnya DSA itu lebih dari 40 ribu orang yang mengalami pertolongan dari metode itu. Jadi kita harus syukuri. Saya sudah DSA juga dan saya ngalami manfaatnya. Sekarang ini saya coba yang (Vaksin Nusantara)," ungkapnya.
Karena itu dengan sadar Luhut mendukung temuan dan metode pengobatan yang dilakoni Dr. Terawan. "Saya tanya kepala rumah sakit RSPAD bahwa ini nanti bikin jadi alkes atau apapun namanya apalah sebuah nama yang penting menurut saya bermanfaat nggak. Kalau bermanfaat mari kita sama-sama dukung karya anak bangsa kita," tandas Luhut.
Pekan lalu Yasonna lebih dulu mendatangi Terawan untuk proses Vaknus. Sebelum diambil tindakan ia mengatakan kalau dirinya akhirnya bisa juga disuntik setelah sekian lama menunggu. "Sudah lama saya menunggu untuk disuntik Vaksin Nusantara ini. Saya merasa bahagia sekali sekali karena bisa disuntik. Bukan hanya saya ada teman saya yang menteri, anggota DPR RI dan banyak orang top yang sudah disuntik juga," kata Yasonna kala itu.
Menurut dia Vaksin Nusantara adalah salah satu solusi alternatif untuk menghadapi virus COVID-19 yang sudah bermutasi dengan berbagai varian. Ada varian Delta, Kappa, Gamma, Omicron dan lain sebagainya. "Ini adalah solusi yang terbaik, terima kasih," katanya.
Post a Comment