PSI Sengaja Gunakan Politik Indentitas untuk Serok Suara Kaum Milenial

Jabung Online  - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dinilai sengaja menggunakan politik indentitas sebagai strategi mereka di Pemilu dan Pilres 2024. Sebab PSI membutuhkan suara atau dukungan dari masyarakat Indonesia yang masyoritas muslim.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul mengatakan dengan strategi politik indentitas ini, PSI ingin mencoba menarik simpati masyarakat. Sebab PSI sadar jika mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim.

“Secara tidak sadar menurut saya, PSI mengakui bahwa politik identitas itu masih menjadi suatu hal yang manjur untuk berkontestasi, perebutan kekuasaan di Indonesia begitu,” kata Adib kepada inilah.com, Sabtu (29/10/2022).

Menurutnya, munculnya foto Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat sedang salat di Koran Solidaritas ini bukan sebuah faktor ketidaksengajaan. Justru dengan foto tersebut ingin PSI gunakan untuk menarik simpati masyarakat Indonesia.

“secara tidak langsung, ya PSI sebenarnya tahu, meyakini bahwa ya memang dengan cara-cara politik identitas itu, bisa menjadi poin pertama yang bisa meraup suara terbanyak,” ungkapnya.

Propaganda Politik

Selain itu, Adib menilai PSI sengaja mempublikasi foto Ganjar tersebut sebagai bentuk propaganda politik mereka. Sebab target utama PSI adalah kaum muda dan pemilih mengambang atau swing voters di 2024 nanti.

“Ingat, pemilih muda dan pemilih mengambang, swing voters di 2024 saya prediksi itu kan banyak. Karena segmentasi PSI itu kan bidikannya adalah anak-anak muda kan. Jadi ini secara tidak langsung bahwa motivasi (PSI) untuk membuat ruang-ruang propaganda politik ini juga harus dilakukan memang (melalui) hal-hal semacam ini,” terangnya.

Adib juga mempertanyakan soal visi misi PSI yang selama ini mereka terus suarakan di berbagai media sosial. Sebab PSI selalu menyuarakan soal politik inovasi dan politik kebangsaan lainnya. Sehingga dia meminta kepada masyarakat untuk lebih cermat lagi terhadap kampanye-kampanye seperti ini.

“Memang ini yang terjadi, jadi kalau kita tarik lagi ke belakang, harusnya kita tagih kepada PSI, mana politik gagasan, mana politik inovasi, mana politik kebangsaan, mana politik keadilan, kan ini engga,” kata Adib.

Dia memprediksi kedepannya PSI akan terjebak dengan konsep politik indentitas yang selama ini mereka tentang. Namun hal itu kembali kepada masyarakat sebagai pemilih untuk lebih cermat lagi di 2024.

“Sama model-model koran seperti ini, kan dengan yang sering dia (PSI) kritisi menurut saya. Jadi belum ada sesuatu yang berbeda gitu, justru yang saya lihat PSI malah terjebak sendiri,” tegasnya.

PSI Gunakan Politik Indentitas dengan Foto Ganjar

Sebelumnya, PSI) menuai hujatan dari warganet karena dinilai memainkan politik indentitas. Hal ini karena munculnya cover Koran Solidaritas yang antara lain memajang foto Ganjar Pranowo sedang menunaikan ibadah Salat.

Banyak warganet yang menilai PSI menjilat ludahnya sendiri atau inkonsisten lantaran selama ini kerap menuding tokoh politik lain memanfaatkan politik identitas.

Terpantau, hujatan warganet tersebut mencuat mengomentari unggahan DPP PSI cover Koran Solidaritas akun media sosial (medsos) Twitter @psi_id.

Seperti yang terpantau pada Sabtu (29/10/2022), cover atau wajah muka Koran Solidaritas edisi khusus 28 Oktober 2022 itu menampilkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenakan kopiah dan sarung sedang melakukan Salat.

Tampak di belakangnya sejumlah jamaah lain yang juga tengah Salat. Selain itu, muncul pula sosok putri Gus Dur, Yenny Wahid mengenakan kerudung. Sontak netizen pun bereaksi.

“Teriak2 politik identitas Nyatanya politik identitas juga hahahaha,” tulis akun@KangBaim1.

“Psi ngamuk anies jualan agama, lah cover koran mereka juga pake jualan agama, pake adegan ganjar sholat luar biasa hipokrit,” kata akun @aziz_miring.

Sumber

No comments

Powered by Blogger.