Kebijakan Impor Sapi Jokowi, Petani Onggok Menjerit

Jabungonline.com - Kebijakan pembatasan impor sapi berdampak pada penjualan petani sisa giling singkong (onggok) di Lampung Tengah (Lamteng). Onggok biasanya digunakan untuk pakan utama penggemukan sapi.

Namun, sejak dibatasi presiden Joko Widodo (Jokowi) impor sapi, maka petani onggok di Lamteng khususnya kehilangan 90 persen dari pendapatan mereka. 

Jeki Subing mengaku kehilangan pendapatan sampai 90 persen setelah kebijakan pembatasan impor sapi ini. “Mudah-mudahan Presiden Jokowi, Pak Bupati Mustafa dan Pak Gubernur Ridho mendengar keluhan kami ini. Sekarang saja ada 3 fuso (truk) di gudang, tidak tahu harus dijual kemana. Biasanya kami menjual pada penggemukan sapi, tapi sekarang dibatasi, padahal 90-95 persen kami menjual onggok untuk penggemukan sapi,” jelasnya, kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (1/10/2017), malam. 

Menurut dia, Lamteng merupakan daerah petani onggok terbesar di Lampung. Sebagian besar perusahaan tepuk tapioka berada di Lamteng. “Kami mengumpulkan onggok dari perusahaan, onggok kemudian kami keringkan, baru dijual untuk pakan ternak. Hanya sekitar 5-10 persen saja yagn dijual kepada perusahaan saos, yang paling besar untuk penggemukan sapi,” keluhnya. 

Jeki berharap ada kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah memerhatikan kondisi petani onggok ini. “Cicilan saya saja sampai 9 jutaan per bulan tidak terbayar, sekarang ini kami bertahan semampunya, onggok kami keringkan, simpan di gudang, tidak tahu harus dijual kemana,” pungkasnya. (ben)

No comments

Powered by Blogger.