Koalisi Santri Pemuda Akan ke Kantor MUI Tuntut Ma'ruf Amin Mundur



Ma'ruf Amin dituntut lepas jabatan Ketua Umum MUI usai jadi cawapres di pilpres 2019. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)


Jabungonline.com - Koalisi Santri Pemuda (KSP) Indonesia berencana mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar demonstrasi menuntut calon wakil presiden yang diusung Koalisi Indonesia Kerja, Ma'ruf Amin untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) 

Aksi itu rencananya akan dilaksanakan di depan Kantor MUI, Menteng, Jakarta, Pusat pada Senin (12/8) siang pukul 13 00 WIB.

Ketua KSP Indonesia Ananda Imam mengatakan pihaknya akan mengarahkan sekitar 30 massa untuk menggeruduk kantor MUI demi menyuarakan suaranya.

"Kita mengerahkan 30 orang aja dulu, Nanti juga ada doa bersama disitu agar MUI tak dijabat politisi," kata Ananda saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Senin (12/8).

Dalam demo nanti, kata Ananda, ada dua tuntutan utama yang akan disampaikan. Tuntutan pertama, meminta Ma'ruf Amin untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI. 

Ia menyayangkan sikap calon pendamping Joko Widodo tahun depan itu yang tak kunjung mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari jabatannya meski sudah mendaftar sebagai cawapres prndampjng Joko Widodo di Pilpres mendatang.

"Ini jelas mencederai lembaga MUI sebagai lembaga yang menjunjung tinggi netralitas dan kebijaksanaan," ungkapnya.

Tuntutan kedua, Ananda meminta agar MUI harus dilepaskan dari segala kepentingan politik praktis.

Ia mengatakan seharusnya MUI menjadi organisasi yang netral dan tak berpolitik untuk memihak para salah satu pasangan capres cawapres tertentu.

Ananda mengatakan MUI merupakan simbol persatuan umat Islam sebagai mayoritas penduduk di Indonesia yang wajib dipimpin oleh ulama yang netral dan tak memihak kepada salah satu paslon tertentu.

"Jika berpolitik bisa mengakibatkan cenderung menyuarakan kepentingan kelompoknya dan kepentingan umat," ujarnya.


Joko Widodo gandeng Ma'ruf Amin di pilpres 2019. (REUTERS/Darren Whiteside)

Mengklaim Tak Punya Afiliasi Politik

Ananda membantah KSP tak memiliki afiliasi politik dengan parpol atau ormas tertentu. Ia mengatakan KSP dibentuk sebagai wadah diskusi untuk membahas isu-isu ke-islaman dan ke-Indonesiaan.

"Kita sudah sering ngumpul, bahas kondisi terkini soal ormas-ormas Islam, soal ide-ide Islam, kita diskusi aktif. Sejak isu muncul kita sudah sumbang ide. Kan banyak kawan-kawan yang kuliah keagamaan juga," ujarnya.

Selain itu, Ananda juga mengatakan KSP telah terbentuk sekitar tujuh bulan lalu dan sudah memiliki ratusan anggota diseluruh Indonesia. Ia mengatakan sebagian besar anggotanya merupakan santri yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi diseluruh Indonesia.

No comments

Powered by Blogger.