Catat..!! Mentan RI Tegaskan Tidak akan Beri Ruang Gerak Mafia Pangan



Jabungonline.com - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman saat menghadiri penanaman jagung serentak di Pekon Srikaton, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Selasa (4/9). Foto Agus Suwignyo/radarlampung.co.id

radarlampung.co.id – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman tidak akan memberi ruang gerak bagi mafia pangan di instansinya. Langkah bersih-bersih tidak hanya dikalangan external, namun juga di Kementan.

Menurut Amran sapaan-akrabnya, hal ini dilakukan semata untuk membela kepentingan petani dan masyarakat. “Kami di pertanian merevolusi mental, baik internal maupun external,” ujarnya saat menghadiri penanaman jagung serentak di Pekon Srikaton, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Selasa (4/9).

Menurutnya tindakan tegas akan dilakukan termasuk pada eselon 1 dan 2 dengan tidak pandang bulu, baik sanksi pencopotan, mutasi sampai dengan pemecatan. Pasalnya contoh sudah ada dan dalam sejarah jajaran pertanian di mungkinkan yang terbesar.

“Sudah 1.300 yang kami copot. Tak mencapai target atau dia pegawai yang jadi target,” tegasnya.

Sikap tegas Amran juga di tunjukkan terhadap anak buahnya yang coba coba memanfaatkan kedudukannya untuk memperkaya diri. Di katakannya ada orang dekatnya yang mencatut nama mentri kemudian meminta uang ratusan juta pada salah satu pihak.

“Jangan takut mengadu ke saya, contohnya ada yang mencatut nama saya meminta uang kemudian ada yang melapor . Meski orang dekat saya, begitu jam 9 dapat laporan jam 10 langsung di pecat. Tak berhenti di situ kemudian kita laporkan ke Polisi untuk di proses,” ungkapnya.

Sikap tegas di katakan oleh menteri kabinet kerja itu juga berlaku bagi mafia pangan yang coba-coba bermain. Pihaknya tak segan segan memprosesnya secara hukum.

” Mungkin bapak ibu banyak yang tak tahu, sampai kini sudah ada 700 yang di proses hukum bahkan yang 400 sudah berstatus tersangka dan juga ada yang masuk penjara,” beber Amran.

Untuk itu terhadap Mafia pangan pihaknya tak akan memberikan kompromi. Terlebih mereka mempermainkan rakyat kecil.” Nggak boleh ada kompromi , rakyat kecil untung Rp 100 sampai Rp 200 ribu mereka (mafia pangan) ratusan milyar hanya bermain main dengan kertas.Kami tak beri ruang gerak bagi mafia yang ingin main main di sektor pangan,” ujar Amran dengan suara lantang.

BACA :  32 Personel Polres Lampura Mendapat Reward dari Kapolres Lampung Utara

Saat menghadiri tanam perdana jagung  realisasi dari kerja sama Kementan dengan Pengurus Besar Nahdatul Ulama Mentan di sambut Bupati Pringsewu Sujadi dan Wabup Fauzi.

Mentan hadir bersama Direktur Jenderal PPMD Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Taufik Majid, anggota DPD-RI dari Provinsi Lampung Anang Prihantoro, Ketua Bidang Ekonomi PBNU Umarsyah, Aster TNI Mayor Jenderal TNI Supartodi, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar,Asisten 1 pemprop Lampung Heri Sulianto serta jajaran Pemprov. Bupati Lamtin Chusnunia.

Ketua PW NU Lampung Prof Mukri, PC NU Pringsewu H. Taufiqurrohim,jajaran Pemkab Pringsewu, DPRD dan muspida Pringsewu, gapoktan dari sejumlah kabupaten, serta tokoh masyarakat setempat. (sag/ang)

No comments

Powered by Blogger.