Ngabalin Minta Susi Tak Ganggu Menteri Kelautan dan Perikanan
Ngabalin menyampaikan itu saat mendampingi kunjungan kerja Edhy Prabowo di Tuban, Jawa Timur, Rabu (8/7).
"Setiap orang ada masanya. Maksud saya, jangan kemudian kebijakan diambil [Edhy], diganggu terus. Banyak orang juga yang tidak jadi menteri di periode kedua, dia tidak mengganggu. Ini hari-hari mengganggu, tidak ikhlas," kata Ngabalin.
Ngabalin menegaskan bahwa kebijakan Susi tidak harus selalu dilakukan kembali oleh Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru. Karenanya, dia meminta agar Susi untuk tidak merecoki kebijakan yang dikeluarkan Edhy selaku Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini.
"Semua aturan pada periode menteri lalu, Ibu Susi, dia sudah selesai pada zamannya, dia sudah selesai pada waktunya," kata Ngabalin.
"Kebijakan-kebijakannya sudahlah untuk periode yang kemarin, periode sekarang menteri yang baru, sudah ada menteri yang baru jangan lagi diganggu-ganggu," tambahnya.
"Seakan-akan tidak ada komunikasi nelayan dengan KKP. Sementara catat baik-baik kalau KKP itu ibarat perusahaan maka saham mayoritas yang memiliki itu para nelayan dan mereka yang bergerak di sektor kelautan," ujar Ngabalin.Ngabalin juga mengatakan Susi jarang berkomunikasi dengan nelayan saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Dia menyayangkan hal itu.
Diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membolehkan ekspor benih lobster yang dilarang saat Susi Pudjiastuti menjabat.
Susi lantas mengkritik. Dia mengaku tidak rela.Edhy telah mencabut aturan larangan ekspor benih lobster yang sebelumnya diterbitkan Susi. Pencabutan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri KKP Nomor 12/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp), Kepiting (Scylla spp), dan Rajungan (Portunus spp) di Wilayah Negara Republik Indonesia.
"Saya memang tidak rela bibit lobster diekspor. Saya rakyat biasa yang tidak rela bibit diekspor," ungkap Susi dalam akun Twitter pribadinya, dikutip Senin (6/7).
(frd/bmw)
Post a Comment