Apa Itu Thalassemia?
Thalassemia adalah penyakit kelainan darah turunan, artinya penyakit ini diwariskan dari orang tua ke anak. Penderita thalassemia mengalami masalah pada hemoglobin — zat di dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kalau hemoglobinnya rusak atau kurang, tubuh jadi lemas karena kekurangan oksigen.
Gejala Thalassemia
Gejala thalassemia berbeda-beda tergantung jenisnya. Tapi umumnya, orang yang mengidap thalassemia akan mengalami:
- Cepat lelah dan lemas
- Wajah pucat
- Pertumbuhan lambat
- Pembengkakan perut (karena limpa membesar)
- Kulit kekuningan seperti penderita hepatitis
Kalau sudah parah, penderitanya butuh transfusi darah seumur hidup, bahkan tiap bulan. Bayangkan betapa repot dan beratnya itu!
Jenis Thalassemia
Thalassemia dibagi jadi dua:
-
Thalassemia Minor (pembawa sifat)
Orangnya sehat-sehat saja, bahkan tidak sadar kalau punya gen thalassemia. Tapi, kalau menikah dengan sesama pembawa sifat, ada risiko anaknya lahir dengan thalassemia berat. -
Thalassemia Mayor
Ini yang paling parah. Penderitanya butuh transfusi darah rutin dan obat-obatan mahal. Hidupnya bergantung pada bantuan medis seumur hidup.
Kenapa Kita Harus Peduli?
Karena thalassemia belum bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah! Indonesia termasuk negara dengan kasus thalassemia tinggi, dan setiap tahunnya ada ribuan anak baru yang lahir dengan penyakit ini.
Padahal, kalau orang tuanya cek darah dulu sebelum menikah, penyakit ini bisa dicegah. Jadi penting banget untuk tahu status darah kita sejak muda.
Cara Mencegah Thalassemia
-
Tes Darah Skrining Thalassemia
Bisa dilakukan di puskesmas, rumah sakit, atau kegiatan donor darah. Biasanya dicek kadar hemoglobin dan profil darah lengkap. -
Jangan Nikah Sembarangan (tanpa cek kesehatan!)
Kalau kamu dan pasangan sama-sama pembawa sifat thalassemia, anak kalian punya 25% kemungkinan menderita thalassemia mayor. -
Ikut Edukasi Kesehatan di Sekolah
Banyak sekolah sekarang mulai memberikan edukasi tentang thalassemia. Ikut, ya! Ini penting buat masa depanmu dan generasimu.
Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
- Ajak teman dan keluarga untuk tes darah.
- Kalau ada kegiatan donor darah atau pemeriksaan massal, ikut berpartisipasi!
- Jangan malu jadi pembawa sifat — yang penting tahu dan sadar.
- Ingatkan teman: cinta boleh membara, tapi cek darah tetap utama!