Jabungonline.com, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan setelah muncul kasus keracunan massal di sejumlah daerah. Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan bahwa dapur penyedia MBG yang belum memenuhi standar harus dihentikan sementara sambil dilakukan evaluasi menyeluruh.
Menurut Nurhadi, MBG sebenarnya bertujuan mulia untuk meningkatkan gizi siswa. Namun pelaksanaan di lapangan menunjukkan adanya celah serius pada pengolahan, distribusi, hingga pengawasan mutu makanan.
“Kalau standar keamanan belum terpenuhi, lebih baik dihentikan dulu. Jangan sampai program yang niatnya baik justru merugikan anak-anak,” ujar Nurhadi dalam keterangannya.
Ia juga mengusulkan pembatasan jumlah produksi di tiap dapur, maksimal 2.000 porsi per hari. Batasan ini diyakini bisa menjaga kualitas sekaligus memudahkan proses pengawasan.
Selain itu, Nurhadi menekankan pentingnya pembenahan manajemen dapur. Mulai dari peran kepala dapur, keterlibatan tenaga ahli gizi, hingga penerapan standar operasional harus benar-benar diperketat.
“Intinya, MBG perlu evaluasi total agar benar-benar aman, sehat, dan sesuai tujuannya,” tegasnya.
Kontributor: Ajau