Selama bertahun-tahun, nama Jabung kerap dikaitkan dengan stigma negatif: kampung begal. Stempel sosial ini begitu kuat melekat, seakan Jabung hanya tempat “kelam” yang penuh kriminalitas. Padahal, di balik kabar-kabar miring itu, ada kisah lain yang jarang disorot: Jabung adalah ladang prestasi, lahirnya pemuda-pemuda kreatif, cerdas, dan berdaya.
Pemuda Berkarya, Pendidikan Berdaya
Jabung hari ini bukan sekadar cerita kriminal. Dari pelosok desa, banyak pemuda bangkit lewat karya. Ada yang menekuni dunia literasi, ada yang membangun UMKM, dan ada pula yang mengharumkan nama daerah lewat prestasi akademik maupun olahraga.
Sekolah-sekolah di Jabung pun makin giat menggerakkan pendidikan berdaya. Program literasi, kegiatan ekstrakurikuler, hingga inisiatif sosial membuktikan bahwa Jabung punya generasi emas yang siap bersaing. Singkatnya, label lama kampung begal sudah tak relevan lagi jika melihat geliat positif masyarakatnya.
Jabung dalam Lembar Buku
Stereotip buruk perlahan dipatahkan dengan karya nyata, salah satunya lewat buku. Terbitlah karya berjudul “Selayang Pandang Sekappung Libo Jabung” yang ditulis oleh Abu Bakar, S.Pd., M.M.; Ibrahim, S.Pd., M.M.; Yusuf, S.Pd., M.M.. Buku ini menjadi bukti bahwa Jabung punya kekayaan sejarah, budaya, dan potensi besar untuk dikembangkan.
Sebelumnya, sudah lahir pula karya lain bertajuk “Jabung The Untold Stories”, yang semakin memperkuat jejak literasi anak-anak daerah. Dari sini, kita belajar bahwa pena bisa menjadi senjata paling ampuh untuk melawan stigma.
Dari Jabung untuk Indonesia
Jika dulu nama Jabung lebih sering disebut dalam konteks kriminalitas, kini sudah saatnya kita mengubah narasi itu. Jabung bisa menjadi contoh bagaimana sebuah daerah bangkit dari bayang-bayang stigma dengan karya nyata warganya.
Pertanyaannya: apakah kita masih mau terjebak pada label lama “kampung begal”, atau berani melihat Jabung sebagai kampung prestasi yang sesungguhnya?
Nah untuk kamu yang mau membeli buku ini bisa menghubungi kami di nomor WA : 08117244443
